Kab. Bogor

Lebaran, Ujian Berat Melawan Corona

Oleh: Ade Yasin

(Bupati Bogor, Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor)

BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Lebaran yang datang sebentar lagi adalah ujian berat bagi kita semua dalam perang melawan corona atau covid-19.  Mengapa? Karena di satu sisi, dalam Lebaran ada silaturahim. Dalam silaturahim ada kontak fisik. Bentuknya macam-macam. Ada salam-salaman. Ada cipika cipiki. Ada sungkem sembah untuk saling bermohon maaf. Ada saling peluk melepas rindu.  Dalam silaturahim juga ada kumpul-kumpul atau kerumunan di satu tempat.  Tetapi di sisi lain, penularan corona terjadi akibat kontak fisik dan dalam kerumunan.

Ujian beratnya terletak di sini, mampukah kita menghindari tradisi silaturahim untuk mencegah penularan?

Saya akui, ini adalah ujian berat. Sebab, siapa yang tidak ingin bertemu bersilaturahim dengan keluarga tercinta di hari istimewa Lebaran yang datangnya hanya sekali setahun?

Karena itu pula saya cepat cepat berpesan kepada gugus tugas sampai tingkat RT dan RW untuk melakukan penjagaan di lingkungan masing-masing guna mencegah terjadinya silaturahim antar kampung, antar desa, dan antar kecamatan saat Lebaran nanti, terutama silaturahimi ke daerah yang masuk dalam zona merah. Saya berharap masyarakat ikut mendukung.

Baca juga  Ade Yasin Kampanye Produktif, Makan Bakso Sambil “Belanja” Masalah Rakyat

Saya ingin mengyampaikan bahwa sekarang ini, penularan corona di Kabupaten Bogor, bisa dikatakan terkendali di angka satu, dua, tiga, adakalanya nol orang per hari. Dibanding jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang mencapai 5,9 juta orang, angka penularan ini cukup kecil.

Angka kecil ini melahirkan optimisme bahwa dengan meningkatkan kerja keras, kita bisa memperkecil lagi angka penularan sampai titik nol per hari. 

Jika kita bisa menekan angka penularan sampai titik nol per hari selama dua minggu berturut turut, maka kita keluar sebagai pemenang dan terbebas dari penjajahan corona.

Tetapi, sebaliknya, apabila saat Lebaran nanti terjadi ledakan penularan, maka situasinya akan semakin rumit.

Semuanya akan kembali semakin berat, karena akan ada kegiatan tracing kontak yang rumit, rumah sakit yang sekarang penuh akan semakin penuh sesak, jumlah orang meninggal bisa bertambah dan lain sebagainya, sehingga penanganan corona akan semakin lama.

Baca juga  BES akan Lahirkan Protokol Bogor

Ujian corona saat Lebaran nanti juga menjadi penting sebagai satu tolak ukur, apakah kita tetap memperketat situasi melalui PSBB atau pelan-pelan mulai melonggarkan.

Sampai sekarang belum ada vaksin. Memang, sudah ada uji coba terhadap kera di Inggris dan dinyatakan berhasil. Saat ini sedang dipersiapkan uji coba terhadap manusia. Tetapi, kalau pun berhasil, produksinya masih tahun depan, masih lama.

Masa menunggu vaksin itu, secara sosial dan ekonomi pasti memberatkan. Oleh, sebab itu perlu dipikirkan dan dirumuskan solusi terbaik.

Pemerintah pusat sudah mewacanakan berdamai dengan covid-19, dengan cara mengubah pola hidup lama menjadi pola hidup baru, atau disebut juga dengan istilah herd immunity, yang dijadikan sebagai strategi menghadapi covid-19 berbasis protokol kesehatan ketat.

Strategi ini memperbolehkan kita keluar rumah, asal mematuhi prototokol kesehatan secara ketat, yakni ketat menjaga jarak antara satu orang dengan orang lain, ketat untuk sering-sering mencuci tangn, ketat menerapkan pola hidup sehat, tidak pernah lupa menggunakan masker, ketat menjaga imunitas tubuh, dan lain sebagainya.

Baca juga  Ade Yasin Resmikan Jembatan Gerendong Sepanjang 80 Meter

Dari sisi pemerintah akan dirumuskan kebijakan-kebijakan baru yang sesuai dengan situasi, di mana di satu sisi tidak melanggar protokol kesehatan, di sisi lain bisa menghidupkan kembali perekonomian.

Tetapi semua ini sangat tergantung pada lulus tidaknya masyarakat Kabupaten Bogor dalam menghadapi ujian corona terutama saat Lebaran nanti.

Karena itu pula, saya mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Bogor untuk menahan diri, menguatkan tekad, melangitkan doa untuk menghindari atau menunda silaturahim agar tidak terjadi ledakan penularan saat Lebaran.

Sebagai persiapan, saya mengajak mulai sekarang sampai Lebaran nanti, kita memperbaharui sikap dan mengingatkan diri kita masing-masing, bahwa saat ini kita masih dalam situasi berperang melawan corona.

Kita kobarkan semangat untuk memilih lolos dari ujian corona saat Lebaran, kita kuatkan tekad agar selamat dan tetap sehat usai Lebaran. Insya Allah. []

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top