Kab. Bogor

K3S dan PGRI Kecamatan Gunungsindur Kecewa Rotasi Kepala Sekolah Tak Libatkan Mereka

Mukron Raisaz, Kepala PGRI Kecamatan Gunungsindur.
Mukron Raisaz, Kepala PGRI Kecamatan Gunungsindur.

BOGOR-KITA.com, GUNUNGSINDUR – Jajaran pengurus Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) serta pengurus cabang PGRI Kecamatan Gunungsindur kecewa. Musababnya, mereka mengaku sama sekali tidak diajak diskusi maupun musyawarah oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor terkait adanya pergantian 3 kepala sekolah.

Mukron Raisaz, Ketua PGRI Kecamatan Gunungsindur menuturkan, pihaknya khawatir jika pemetaan kepala sekolah atau guru tidak dilakukan transparan maka akan menjadi preseden buruk di kemudian hari.

“Seharusnya ada komunikasi dan diskusi saat akan ada rotasi dan mutasi. Saya sudah konfirmasi pihak Koryandik, mereka juga mengaku tidak tahu. Ini artinya tidak ada transparansi. Lalu apa fungsi adanya Koryandik?,” tegas Mukron Raisaz, kepada wartawan, Senin (8/3/2021).

Baca juga  SAKIP Award, Pemkab Bogor Raih Predikat B

Kekecewaan senada dilontarkan Saripudin, Ketua K3S Kecamatan Gunungsindur. Ia mengungkapkan, pada hari Jum’at dan Sabtu (6-7/3) lalu, telah mendatangi Koordinator Pelayanan Pendidikan (Koryandik) Gunungsindur bersama jajaran pengurus K3S untuk melakukan konsultasi dan koordinasi perihal mutasi terhadap 3 kepala sekolah.

“Di depan kami para pengurus K3S, pihak koryandik mengaku tidak tahu menahu dan sama sekali tidak memgusulkan mutasi 3 kepala sekolah tersebut,” ungkap Saripudin.

Ia menegaskan, sesuai etika dan norma yang biasa terjadi saat ada mutasi dan rotasi guru maupun kepala sekolah, koryandik dan PGRI serta K3S selalu diajak konsultasi dan musyawarah mufakat.

“Kewenangan rotasi dan mutasi memang ada di beliau – beliau (Disdik dan Badan Kepegawaian), tapi juga mendengarkan usulan dan pertimbangan para praktisi dan pelaku pendidikan di kecamatan,” ujarnya.

Baca juga  Jalan Penghubung Rumpin - Gunungsindur Hancur

Saripudin menambahkan, saat ini pihak K3S, PGRI dan Koryandik terus melakukan komunikasi dan koordinasi guna mencari solusi atas keresahan yang muncul akibat mutasi 3 kepala sekolah tersebut.

“Kami semua sangat tidak puas dan sangat kecewa. Meskipun begitu, nasi sudah jadi bubur. Kami akan melihat kinerjanya saja. Semoga dunia pendidikan di Gunungsindur tetap nyaman dan kondusif,” tutupnya. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top