BOGOR-KITA.com, KOTA BANDUNG – Jelang dan saat Idulfitri Pemerintah Provinsi Jabar mengintensifkan Satgas Desa Tanggap COVID-19 untuk memperketat pengawasan pergerakan orang yang masuk ke daerahnya masing-masing.
Hal ini dikemukakan Ketua Divisi Pengamanan dan Penanganan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dedi Supandi, di Kota Bandung, Rabu (22/5/2020).
Dedi yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jabar mengatakan, selain mengetatkan jalur-jalur provinsi, pihaknya juga melakukan intensifikasi pengawasan di desa-desa dengan mengoptimalkan perangkat desa melalui Satgas Desa Tanggap COVID-19. Dia meminta semua aparatur desa bahu-membahu mencegah COVID-19 denganmemperketat pengawasan mobilitas warga yang masuk daerahnya masing-masing.
Dikatakan, Satgas Desa Tanggap COVID-19 diketuai oleh kepala desa dan terdiri dari banyak unsur. Mulai dari bidan desa, ketua Rukun Tangga (RT), ketua Rukun Warga (RW), pendamping keluarga harapan, PKK, Karang Taruna, Puskesmas, sampai unsur mitra seperti Babinsa, Babinkamtibmas, dan Patriot Desa.
“Keterlibatan banyak pihak dalam Satgas Desa Tanggap COVID-19 bertujuan agar penanganan dan pencegahan COVID-19 berjalan cepat, tepat, dan menyeluruh,” katanya dilansir dari Humas Pemprov Jabar.
Terkait dengan itu, Dedi mengatakan, pihaknya mendata penduduk yang rentan sakit, penduduk yang datang, penduduk yang pulang mudik dari provinsi lain atau bahkan luar negeri, untuk mendeteksi penyebaran dengan memantau pergerakan masyarakat.
Selain pendataan, Satgas Desa Tanggap COVID-19 bertugas mengidentifikasi fasilitas-fasilitas desa untuk dijadikan ruang isolasi. Juga diintensifkan pemantuan terhadap Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan meminta kepada pemudik untuk isolasi diri selama 14 hari, dan memastikan tidak ada kegiatan yang bersifat massal atau ada kerumunan. [] Admin