BOGOR-KITA.com – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengimbau Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Polres Bogor segera turun dan beraksi ke intansi yang diduga marak praktik pungli di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor. “Polresta Bogor sudah langsung melakukan gebrakan dengan menangkap sejumlah aparat DLLAJ yang diduga melakukan pungli di lapangan. Padahal Kapolresta Bogor Suyudi Aryo Seto lebih baru bertugas di Kota Bogor ketimbang Andi Moch Dikcy yang sudah dilantik lebih dulu jadi Kapolres Kabupaten Bogor. Selain itu, Polres Bogor wilayahnya lebih luas, sehingga peluang pungli lebih besar. Seharusnya Polres Bogor sudah melakukan gebrakan mendahului Polresta Bogor,” kata Neta kepada BOGOR-KITA.com melalui sambungan telepon, Rabu (16/11/2016).
Neta mengemukakan, jika Tim Saber Pungli Polres Bogor tidak melakukan gebrakan, maka ada kesan seolah olah tidak ada masalah pungli di Pemerintahan Kabupaten Bogor. Padahal dari media massa dan dari sejumlah informasi , dugaan praktik pungli marak di Kabupaten Bogor. “Program Kabupaten Termaju yang realisasinya dinilai tidak optimal, dan besarnya silpa selama dua tahun berturut turut dapat dijadikan indikasi awal maraknya, bukan hanya pungli, tetapi juga dugaan korupsi di Kabupaten Bogor. Bagaimana tidak, semua pemerintah butuh dana lebih besar, ini dana yang ada malah tidak dipakai. Bagaimana tidak menimbulkan curiga. Mungkin itu pula yang menyulut warga Kabupaten Bogor di kecamatan tertentu lalu berniat pindah ke Bekasi karena jalan umum tidak kunjung diperbaiki,” kata Neta.
Tim saber pungli sebagian besar diisi aparat polri dan polres di daerah. “Ini artinya Polres jadi andalan memerangi praktik pungli, dan oleh sebab itu PolresBogor harus gesit,” kata Neta.
Biasanya, imbuh Neta, tempat tempat rawan pungli adalah wilayah pelayanan jasa dan proyek proyek pengadaan di instansi pemerintahan. “Ini harus jadi prioritas Tim Saber Pungli Polres Bogor.
Di Wilayah pelayanan jasa aksi pungli kerap menjengkelkan masarakat karena dipersulit. Sedangkan wilayah pengadaan yang sering terjadi kongkalikong antara oknum aparat dan pengusaha, kerap membuat anggaran proyek tersedot masuk ke kantong oknum sehingga kualitas proyek pengadaan tidak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan pemerintah. Ujung ujungnya negara dan masyarakat dirugikan. Inilah yg perlu menjadi target utama Tim Saber Pungli Polres Bogor,” kata Neta.
Pada saat bersamaan, Neta mengingatkan Kapolres Bogor agar pejabat Polres Bogor menjamin bahwa jajaran aparat kepolisian di Bogor bebas pungli. “Ini penting agar jangan sampai terjadi cemooh dari institusi lain terhadap kepolisian di Bogor. Jangan sampai ada tudingan sapu kotor membersihkan rumah yang kotor. Jangan sampai terjadi Polres Bogor menepuk air di pendulangan, kena wajah sendiri,” tutup Neta. [] BK-1
