BOGOR-KITA.com – IPB University sudah lama merintis apa yang disebut dengan Kampus Desa. Koordinator Program Kampus Desa IPB, Ir. Yannefri Bakhtiar, M.Si menyatakan Program Kampus Desa tahun 2019 akan mengupayakan lima topik utama yang dibutuhkan masyarakat. Kelima topik itu mengenai budidaya domba, kampung cassava, kampung wisata herbal, kerajinan batik, dan pemasaran on-line. Setiap topik akan dilaksanakan dalam beberapa paket pertemuan sampai masyarakat mendapat manfaat aplikatif dari setiap topik.
“Untuk Desa Neglasari harapannya kegiatan Kampus Desa dengan 12 paket pertemuan akan rampung di bulan November 2019. Dengan bermodalkan kekompakan kelompok peternak dan keberlanjutan Program Kampus Desa oleh P2SDM LPPM IPB akan terealisasi Kampung Edukasi Domba di Desa Neglasari. Direncanakan pula “Mahasiswa Kampus Desa” yang merupakan peternak domba Desa Neglasari akan diwisuda di IPB, wisuda ala Kampus Desa,” ujarnya dalam siaran pers IPB, Selasa (2/4/2019).
Program Kampus Desa IPB di-launching tanggal 3 Juni 2016. Sampai bulan April 2019, tak terasa Kampus Desa telah terlaksana 43 kali. Kampus Desa yang ke-43 kali ini dilaksanakan di Posdaya Sabilulungan, Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2019).
Kampus Desa yang dilaksanakan dengan pola swadaya dan multi sharing antar berbagai komponen, hadir untuk memperkuat pengabdian Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan menyebarkan hasil-hasil penelitian IPB ke tengah-tengah masyarakat. Gagasan pola swadaya ini lahir sebagai salah satu solusi untuk mampu melaksanakan pengabdian yang tepat waktu dan kontiniu (tidak dibatasi oleh waktu penganggaran).
Dengan pola swadaya, pengabdian melalui Kampus Desa dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan waktu dan keleluasaan masyarakat. Dengan menghadirkan narasumber dari dosen dan alumni IPB pola pengabdian swadaya ini telah menjadi salah satu elemen penentu dalam keberlanjutan Kampus Desa.
Tercatat lebih 60 narasumber menyatakan kesiapan untuk menjadi pelaku pengabdian swadaya. Mereka berasal dari beragam latar belakang di antaranya dosen IPB, alumni, praktisi, dan juga aparat pemerintah.
Mahasiswa IPB juga ikut berkontribusi dalam persiapan dan kelancaran aksi di lapang. Bahkan dua tahun terakhir, Sekolah vokasi IPB telah menjadikan Kampus Desa sebagai laboratorium sosial pada mata kuliah Distribusi Informasi.
Kepala Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. Amiruddin Saleh, MS menjelaskan Kampus Desa yang ke-43 di Posdaya Sabilulungan Desa Neglasari merupakan bagian dari keseluruhan Kampus Desa yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016. Topik Kampus Desa di Neglasari ini adalah “Budidaya Domba Sehat Menuju Desa Wisata Edukasi Domba”. Berawal dengan kajian potensi dan penjajagan kebutuhan masyarakat.
“Kampus Desa Domba di Neglasari telah dimulai sejak awal November 2017. Pertemuan dengan peternak domba untuk membahas dan memberikan motivasi kebutuhan pakan ternak. Sampai dengan akhir Maret 2019 materi yang telah dibahas selama empat pertemuan terakhir meliputi pakan domba, jenis-jenis hijauan pakan, praktek penanganan pakan, penanaman indigofera, praktik pembuatan silase, pengenalan odot, praktek penanaman odot, penanganan kandang sehat, dan budidaya domba secara umum,” tuturnya. Dr. Amirudin menambahkan, peninjauan kandang domba dan indigofera yang telah ditanam juga dilakukan oleh tim kampus desa dan dibahas dalam pertemuan Kampus Desa. [] Admin