Nasional

IPB Strategic Talk: Nusantaranomics Model Ekonomi Indonesia Menuju Negara Maju 2045

BOGOR-KITA.com, BOGOR – IPB University Strategic Talk ke-26 Nusantaranomics Series 1 digelar dengan judul “Model Ekonomi Indonesia Menuju Negara Maju 2045”.

Kegiatan yang dibuka oleh Rektor IPB Arif Satria ini diselenggarakan atas kerjasama antara Direktorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis-IPB University, Lingkar Kajian Ekonomi Nusantara (LKEN) dan Komunitas Angkringan Bentara Rakyat (AKAR) secara daring pada Jumat (30/7/2021).

Rektor IPB Arif Satria mengatakan Nusantaranomics, model ekonomi khas Indonesia yang digagas oleh Guru Besar IPB, Prof. Didin S Damanhuri dapat menjadi model ekonomi Indonesia menuju negara maju tahun 2045, karena sesuai dengan konteks sejarah, kebudayaan dan sosial ekonomi masyarakat Indonesia.

“Nusantaranomics merupakan sebuah sistem ekonomi-politik yang berlandaskan ekonomi lokal, bersumber dari nilai-nilai budaya yang sudah berkembang lama di masyarakat nusantara. Ini merupakan salah satu bentuk manifestasi dari sistem ekonomi Pancasila yang menunjukkan kekuatan dan daya lentur model kewirausahaan genuine khas masyarakat Nusantara,” ungkapnya, Minggu (1/8/2021).

Baca juga  Pilpres Langsung Cara Paling Efektif Perkuat Sistem Presidensil

Sementara, penggagas nusantaranomics yang juga bertindak sebagai narasumber dalam diskusi ini Didin S Damanhuri menjelaskan bahwa konsep nusantaranomics ini sangat selaras dengan konstitusi UUD 1945 dalam semangat dan nilai-nilai yang dijunjungnya.

“Prinsip-prinsip nusantaranomics ini menguatkan konstitusi Indonesia atau ekonomi Pancasila, sebagaimana tertuang dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945,” kata Didin.

Ia menerangkan, bahwa seluruh stakeholder (legislatif, daerah-daerah, civil society, dunia usaha) harus mendorong orientasi pembangunan yang menyejahterakan rakyat sebesar-besarnya sebagaimana amanat konstitusi 1945, bukan hanya menyejahterakan orang per orang pibadi dan golongan tertentu.

“Maka hanya dengan orientasi pembangunan untuk sebesarnya kesejahteraan rakyatlah akan tercipta keadaaan politik yang kondusif, stabil dan semakin demokratis serta pembangunannya yang makin berkelanjutan,” terangnya.

Baca juga  SIM Keliling Kota Bogor Sabtu 29 April, Ini Syarat dan Biayanya

Gagasan nusantaranomics ini juga mendapatkan tanggapan serius dari Rektor Universitas Katolik (Unika) Indonesia Atma Jaya, Dr. Prasetyantoko. Ia mengungkapkan bahwa gagasan nusantaranomics dimana terkandung di dalamnya prinsip heterodox merupakan model yang sangat relevan dengan konteks nyata yang ada di Indonesia saat ini.

“Nusantaranomics merupakan model ekonomi terbaik yang dapat diimplementasikan di saat negara sedang mengalami krisis pandemi Covid-19 maupun setelah pasca pandemi. Hal ini dikarenakan pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk mengelola ekonomi di saat pandemi saat ini dinilai oleh para ekonom tidak berkelanjutan,” jelasnya.

Peraih gelar Ph.D dari Ecole Normale Supérieure (ENS) – Lyon, Prancis ini mengharapkan tujuan nusantaranomics dan heterodoksi ini dapat memastikan terciptanya kesejahteraan sosial dan keberlanjutan lingkungan yang lebih baik. [] Ricky

Baca juga  Pemerintah Siapkan 340 Pos Kesehatan di Jalur Mudik
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top