BOGOR-KITA.com – Jawa Barat adalah daerah pemilihan panas. Bukan saja karena jumlah pemilihnya paling banyak di Indonesia, tetapi juga karena tidak ada partai politik yang mampu mengusai DPRD selama dua periode berturut-turut.
DPRD Jabar 2004 – 2009 dikuasai oleh Partai Golkar dengan 28 kursi DPRD Jabar, diikuti berturut-turut oleh PDIP (19 kursi), PKS (14 kursi), PPP (13 kursi), Demokrat (9 kursi), PAN (8 kursi), PKB (6 kursi), dan sisanya PDS, PBB, dan PKPB masing-masing memperoleh 1 kursi.
Periode 2009 – 2014 giliran Demokrat kuasai DPRD dengan 28 kursi, diikuti berturut-turut Golkar (17 kursi), PDIP (16 kursi), PKS (13 kursi), PPP dan Gerindra (8 kursi), PAN (5 kursi), Hanura (3 kursi) PKB (2 kursi).
Periode 2014 – 2019 giliran PDIP menguasai DPRD dengan 20 kursi, diikuti berturut-turut oleh Golkar (17 kursi), Demokrat dan PKS (12 kursi), Gerindra (11 kursi), PPP (9 kursi), PKB (7 kursi) Nasdem (5 kursi), PAN (4 kursi) dan Hanura (3 kursi).
Periode 2019-2024, berdasarkan real count KPU tanggal 2 Mei 2019, Gerindra memperoleh suara paling banyak. Partai besutan Prabowo Subianto ini berhasil merah (17,5%), diikuti berturut-turut oleh PDIP (16,5%), Golkar (14,4%), PKS (14,1%), PKB (8,5%), Demokrat (6,6%), PAN (5,1%), Nasdem (4,08%), PPP (3,8%), Perindo (2,7%), Berkarya (2,3%), PSI (1,7%), Hanura (1,3%), PBB (0,9%), Garuda (0,5%), dan PKPI (0,2).
Koalisi partai pengusung Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum meliputi PPP, PKB, Nasdem, Hanura menguasai hanya 17,6 % suara di DPRD Jabar.
Namun demikian, Ridwan Kamil tampaknya akan sulit digoyang DPRD karena koalisi ini cenderung diback-up oleh PDIP, Golkar, Perindo, Hanura sehingga menjadi mayoritas di DPRD Jabar.[] Admin