Laporan Utama

Geliat Bandara Kertajati Majalengka, Harapan Pulihnya Ekonomi Jabar

Bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat

BOGOR-KITA.com, MAJALENGKA – Selasa, 23 Februari 2021 pesawat kargo Garuda Indonesia untuk pertama kalinya terbang dari Bandara Internasional Kertajati, Majalengka menuju Bandara Hang Nadim, Batam. Ini menandai harapan dimulainya kembali geliat ekonomi di Jawa Barat.

Sudah berbulan-bulan bandara yang diresmikan Presiden Jokowi pada 24 Mei 2018 itu sepi, apalagi setelah ada pandemi covid-19.

Bandara Kertajati sempat ramai kembali di pemberitaan ketika menjadi tempat pendaratan pesawat Garuda Indonesia dari Jepang yang membawa 69 WNI ABK Diamond Princess terpapar Covid-19, pada Maret 2020.

Setelah itu bandara tetap sepi. Saking sepinya, pihak pengelola bandara sempat menawarkan jasa prewedding di area bandara dengan tarif mulai 500 ribu rupiah.

Kembali beroperasinya angkutan kargo membuat bisnis Bandara Kertajati kembali bergairah.

Prosesi penerbangan yang dilakukan tepat pukul 11.00 wib. itu dipimpin langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil didampingi Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Wakil Bupati Majalengka Tarsono dan direksi PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB).

Baca juga  Ridwan Kamil di Papua Semangati Atlet PON 2021

Gubernur Ridwan Kamil memberi apresiasi kepada Garuda Indonesia yang menunjukkan komitmen untuk ikut memulihkan perekonomian Jawa Barat dengan menyepakati sejumlah kerja sama.

“Dimulainya penerbangan kargo dari Bandara Kertajati ini menjadi pertanda baik bagi pemulihan ekonomi Jawa Barat, 2021 saya optimis berjalan lancar,” kata Ridwan Kamil kepada wartawan.

Kang Emil menilai membangkitkan kembali Kertajati lewat bisnis kargo adalah pilihan yang realistis di tengah situasi pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19.

Oleh karena itu, Gubernur Jabar juga akan meminta kepada seluruh pengusaha di Jawa Barat agar memanfaatkan layanan kargo dari Kertajati ini.

Menurut Kang Emil, banyak komoditas ekspor Jawa Barat yang permintaan dan pasarnya tinggi, seperti komoditas ubi yang dibutuhkan Jepang, lalu  jahe merah oleh Singapura dan Hongkong.

Baca juga  Ridwan Kamil: 7 Potensi Ekonomi Baru di Jabar Pasca Pandemi

“Mari kita singkirkan ego sektoral, kuatkan potensi komunal, semua berkeringat agar hasilnya optimal,” tegasnya.

Kang Emil bahkan menegaskan bahwa jangan hanya hitung-hitungan bisnis, karena memang diakuinya tidak ada added value, tapi ini adalah unsur bela negara.

Pesawat B737 800 NG Garuda Indonesia menuju Batam itu, menerbangkan kargo PT. Kawan Sinergi Berkarya. Penerbangan difasilitasi Tim Sub Divisi Transportasi dan Logistik, Satuan Tugas Komite Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat, serta dukungan dari Asperindo Indonesia dan Jawa Barat.

Pemerintah Provinsi Jabar dan PT Garuda Indonesia sudah menyepakati enam poin kerja sama strategis untuk menghidupkan kembali Bandara Kertajati, yaitu:

Pertama, pengembangan dan penyediaan jasa transportasi udara penumpang dan cargo.

Baca juga  Kota Bogor, 1 dari 13 Daerah Paling Kreatif di Jabar  

Kedua, promosi dan packaging destinasi pariwisata.

Ketiga, pengembangan kawasan.

Keempat, pengembangan kualitas sumber daya manusia.

Kelima, optimalisasi program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bagi pembangunan daerah.

Keenam, bidang lainnya yang disepakati secara tertulis oleh para pihak, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pihak Garuda memastikan akan memenuhi komitmen pada Pemerintah Provinsi Jabar untuk menerbangkan kargo satu kali dalam sepekan dari Bandara Kertajati.

Selain dengan Jawa Barat, Garuda juga sudah melakukan komitmen kerja sama serupa dengan wilayah lain. Misalnya menerbangkan kargo dari Bali ke Hongkong, Surabaya-Hongkong, dan Manado-Narita, Jepang. [] Imam

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top