Gaya Kepemimpinan Nadiem Makarim Melalui Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Oleh: Lucy Afrilia
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Universitas Indonesia
BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Abad ke 21 yang mengalami perubahan pesat, diperlukan sumber daya manusia dengan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini supaya setiap individu mampu memberikan kontribusi terbaik dari setiap pemikiran kreativitasnya menjadi sebuah inovasi terbarukan yang siap menghadapi tantangan di masa mendatang.
Dalam hal memenuhi kebutuhan SDM yang bermutu, berkualitas dan berdaya saing global kedepannya diperlukan peran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai wadah untuk menghasilkan talenta muda berprestasi yang ada di seluruh penjuru Indonesia, sehingga dapat menyiapkan generasi muda yang mahir dan kompeten di bidangnya.
Kebutuhan akan sosok pemimpin yang berdedikasi untuk negeri.
Seorang pemimpin memainkan peran krusial untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sebagaimana kita ketahui bahwa keberhasilan atas pencapaian yang dilakukan Kemendikbud Ristek tidak lepas dari peran pemimpin yakni menteri Nadiem Makarim.
Kita sangat membutuhkan sosok pemimpin yang berpengaruh dan bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda. Adapun kutipan semangat dari Nadiem “anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.”
Mari kita telaah secara mendalam maksud ungkapan tersebut adalah ketika anda menginginkan setiap anggota terinspirasi dan meningkatkan kreativitas, tetapi adanya batasan yang menghambat untuk berinovasi, sehingga harus memberikan kepercayaan diri sebagai afirmasi positif untuk mewujudkannya.
Menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah karena tidak semua orang mampu untuk melakukannya. Pernahkah kalian mendengar istilah yang mengatakan bahwa “memimpin itu menderita” benar sekali, ketika program atau kebijakan tidak berhasil, maka seorang pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban. Selain daripada itu, sosok pemimpin dituntut untuk memberikan pengaruh dan motivasi kepada anggotanya. Sebagaimana sosok Nadiem Makarim menjadi tokoh inspiratif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Legitimate Power of Nadiem Makarim
Pada dasarnya dalam mengimplementasikan program kerja kita tidak dapat melakukannya sendirian, sehingga dalam hal ini Nadiem menggunakan power yang memotivasi dan memberikan pengaruh anggotanya. Berdasarkan studi literasi digital yang saya lakukan mengacu pada buku Leadership enhancing the lesson of experience bahwa legitimate power dapat dianggap sebagai otoritas formal seseorang atas kekuasaan dan wewenang yang dimiliki. Sebagaimana Nadiem Makarim harus memberikan pengaruh yang sesuai dengan posisi atau peran dalam Kemendikbud Ristek untuk memberikan instruksi kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam mewujudkan implementasi kebijakan MBKM.
Kepemimpinan Visioner dan Inovatif (think out of the box)
Melihat kondisi dunia yang berubah dengan cepat dan kompleks, sehingga hadirnya program kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang mempersiapkan lulusan terbaik dan berkualitas, sehingga mampu menghadapi tantangan dimasa mendatang. Dengan adanya MBKM memberikan peluang mahasiswa untuk mengembangkan kompetensinya masing – masing agar memiliki daya saing tinggi.
Adapun program dari MBKM diantaranya kampus mengajar, studi independen, pertukaran mahasiswa merdeka (PMM), magang bersertifikat, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), membangun desa (KKN Tematik), penelitian atau riset, proyek kemanusiaan dan berwirausaha.
Program MBKM sebagai wadah yang memfasilitasi mahasiswa dalam belajar dan menguasai berbagai macam disiplin ilmu lainnya. Mengingat dinamika perubahan yang terjadi seiring perkembangan zaman, kita dituntut untuk memiliki banyak keahlian, seperti inilah yang diinginkan Nadiem Makarim. Harapannya mahasiswa Indonesia bukan hanya menguasai teori, tetapi dalam prakteknya harus lebih pandai dan menguasai berbagai rumpun ilmu lainnya.
Nadiem berpandangan bahwa konsep merdeka belajar di perguruan tinggi memberikan akses kesempatan mahasiswa untuk berkembang sesuai dengan minat, kemauan dan kemampuannya. Selain daripada itu, pemikiran visioner dan inovatif beliau yang ingin memperbaiki sistem pendidikan Indonesia kedepannya dikarenakan saat ini kita berada di era dimana kelulusan tidak menjamin kesiapan dalam berkarya.
Setelah lulus kita tidak hanya akan bersaing dengan teman sekelas, teman seangkatan tapi bersaingan dengan ribuan orang lainnya. Saat ini kita sebagai talenta muda berprestasi tentunya harus memiliki kompeten, karena akan menghadapi bonus demografi di tahun 2030 an dan tentunya peran mahasiswa harus senantiasa meningkatkan kualitas diri salah satunya dengan memiliki bekal ilmu. Dengan persaingan yang begitu ketat kita juga dituntut untuk mengembangkan keterampilan dan dapat berpikir secara out of the box. Sehingga, inovasi MBKM hadir dalam mempersiapkan talenta unggul yang berwawasan global.
Kepemimpinan di Era Digital Dalam Menghadapi Transformasi Teknologi Melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan inovasi yang mentransformasi pendidikan Indonesia lebih baik kedepannya, menciptakan lulusan yang siap bersaing di kancah global. Mengingat saat ini kita memasuki era society 5.0 dimana seseorang dituntut untuk mengembangkan kreativitas, critical thinking dan menjadi problem solving. Di tengah kemajuan teknologi yang canggih, Indonesia harus berupaya meningkatkan mutu pendidikan agar menghasilkan generasi mudah yang siap akan segala tantangan.
Saat ini semakin berkembangnya teknologi, sehingga peradaban manusia kedepannya harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi kondisi yang dinamis. Oleh karena itu, Nadiem Makarim membuat kebijakan MBKM sebagai bentuk transformasi pendidikan Indonesia. Kebijakan merdeka belajar ini dimaksudkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat menekan angka pengangguran yang terjadi di Indonesia. Kebijakan tersebut berfokus pada perguruan tinggi sebagai fokus utama menghasilkan berbagai terobosan melalui inovasi, sekaligus mempersiapkan lulusan yang dibekali soft skill dan hard skill agar bersiap memasuki dunia kerja dan mampu menjadi agent of change.
Berdasarkan data dari Dikti dan Kemendikbud Ristek bahwasannya program MBKM semakin bertambah dimana pada tahun 2022 sebanyak 576 PT dan tahun 2023 ini mencapai sebanyak 921 PT, hingga tahun 2023 ini saja tercatat 257 ribu mahasiswa yang mengikuti program MBKM. Dengan adanya program MBKM memberikan akses kesempatan untuk belajar dimanapun dan dengan siapapun, yang memberikan experience learning di lapangan. Sehingga, program MBKM dapat menjadi wadah untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten.
Evaluasi Efektivitas Kepemimpinan Nadiem Makarim Dalam Implementasi Kebijakan MBKM
Dalam hal ini, terdapat kesimpulan bahwa program MBKM sebagai inovasi untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, bukan hanya dilihat dari sebatas gelar, tetapi skill dan pengalaman yang dimiliki. Sebagaimana visi Nadiem Makarim untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Kepemimpinan Nadiem Makarim dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda kedepan, dikarenakan beliau memiliki pengetahuan dan kemampuan yang visioner serta mampu melihat peluang untuk terus membekali diri dalam menghadapi perubahan.
Menurut Nadiem Makarim, saat ini peluang alumni program MBKM untuk memperoleh pekerjaan lebih cepat dengan rentan waktu 0,3 – 2,8 bulan dibandingkan rata rata waktu sekitar 4 bulan.
Dengan adanya MBKM ini juga sebagai bekal untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bonus demografi di 2030 dimana usia produktif meningkat, sehingga dapat mewujudkan visi Indonesia emas 2045 dengan sumber daya manusia yang berkualitas.
Adapun saran yang diberikan yakni sebagai mahasiswa harus memanfaatkan peluang yang diberikan dengan mengikuti program MBKM, diharapkan dapat meningkatkan hard skill dan soft skill untuk membekali diri. Selain daripada itu, diperlukannya komunikasi antara mahasiswa dan dosen selama menjalankan program MBKM. Serta besar harapan kedepannya agar Nadiem Makarim, bersama para dosen, tenaga pendidik di perguruan tinggi dapat mensosialisasikan kegiatan MBKM, agar harapannya lebih banyak lagi mahasiswa yang mengikuti program tersebut. Sebagaimana, di masa kepemimpinan bapak Nadiem telah mengalami perubahan yang cukup signifikan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
Daftar Pustaka :
Adrianti, A.R. (2022). Gaya Kepemimpinan Nadiem Makarim Sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia. URL : file:///D:/AlifaRamadhaniAdrianti_20200610224_KelasE_UK3MKP-dikonversi2.pdf Diakses tanggal 16 Desember 2023.
Doddy. (2023). Perguruan Tinggi Yang Menjalankan MBKM Mandiri Tumbuh 60%. URL : https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/perguruan-tinggi-yang-menjalankan-mbkm-mandiri-tumbuh-60/#:~:text=Sementara%20itu%20pada%20kurun%20waktu,tercatat%20sebesar%20257%20ribu%20mahasiswa. Diakses tanggal 15 Desember 2023.
Hughes, Ginnet, Curphy. (2018). Leadership : Enhancing the Lessons of Experience. Mc.Graw-Hill Education.
Maghfiroh,N. & Sholeh, M. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dalam Menghadapi Era Disrupsi dan Era Society 5.0. URL : file:///D:/44137-Article%20Text-75426-1-10-20220111.pdf Diakses tanggal 17 Desember 2023.
Suharjo, S. & Jacky, M. (2023). Kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka Sebagai Penyongsong Indonesia Emas Tahun 2045. ISSN 1234-5678 URL : file:///D:/884-Article%20Text-3196-1-10-20231107.pdf Diakses tanggal 16 Desember 2023.
Yukl, Garry. (2013). Leadership in Organization, 8th Edition. New Jersey : Prentice Hall Inc.
Ikuti Bogor Kita di Google News
