DPRD Kota Bogor: Tarif Lapangan Bola Rp500 Ribu per Jam Terlalu Mahal
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bachri menuturkan dengan tarif Rp500 ribu per jam atau Rp1 juta per dua jam banyak masyarakat kalangan menengah ke bawah tidak bisa mengakses lapangan bola di GOM Bogor Selatan, Bogor Utara dan Taman Manunggal.
Menurut pria yang akrab disapa Gus M ini, yang harus diingat oleh Pemkot Bogor adalah latar belakang pembangunan GOM di masing-masing kecamatan adalah untuk mendekatkan layanan olahraga yang menjangkau kebutuhan masyarakat.
“Kalau tarifnya mahal dan tidak terjangkau, lalu siapa yang bisa menikmati. Pastinya kalangan masyarakat yang punya duit saja dong. Menentukan tarif juga harus ada dasar perhitungan kajiannya, karena sarpras yang dibangun juga perlu pemeliharaan, ini yg harus menjadi pertimbangan,” ucap Gus M, Selasa (17/1/2023).
Seharusnya, lanjut Gus M, kesiapan pengelolaannya juga sudah secara simultan pada saat fasilitas ini dibangun sudah berbarengan disusun kajian pengelolaannya. Politisi PPP ini pun mempertanyakan, apakah sudah ada kajian bisnisnya. Lalu, siapa yang akan mengelola nantinya, apakah mau dipihak ketigakan. Kemudian, apakah sudah ada regulasinya atau kajian untuk penerapan biaya sewa maupun pengelolaannya.
“Kan dari awal sudah diwarning oleh DPRD, kalau mau ada pembangunan itu, jangan hanya membangun tanpa disertai konsep pengelolaannya bagaimana. Kita lihat, GOR Pajajaran yang ada di kawasan pusat kota saat ini. Apakah sudah terkelola dengan baik. Kondisinya sangat kumuh karena tidak ada yang mengelolanya. GOM ini pembangunannya berasal dari uang rakyat, sudah sewajibnya fasilitasnya bisa dinikmati oleh warga,” tegasnya.
Diketahui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor mengusulkan besaran tarif sewa lapangan GOM Kecamatan Bogor Utara dan Bogor Selatan sebasar Rp500 ribu hingga Rp1 juta. [] Ricky