Kota Bogor

Dedie dan Kemenag Jabar Bahas Intoleransi Hingga Penanganan Covid-19

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menerima kunjungan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat, Adib di Posko GTPP Covid-19, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Selasa (1/9/2020).

Dalam kesempatan tersebut, baik Dedie maupun Adib datang didampingi beberapa pejabat Kemenag Provinsi Jawa Barat dan Plt. Kepala Kemenag Kota Bogor, Dede Supriatna dan Kasi Bimas Islam, Ade Sarmili.

Dalam kesempatan tersebut mereka membahas persoalan dan tantangan luar biasa yang dihadapi kedua lembaga yang dipimpinnya, di antaranya radikalisme, intoleransi hingga percepatan penanganan Covid-19.

Kepada Dedie, Adib mengaku kunjungan silaturahmi tersebut adalah yang pertama bagi dirinya ke Kota Bogor. Sebagai Kepala Kanwil yang baru dilantik dirinya memandang perlu untuk menjalin silaturahmi, kerja sama dan kemitraan dengan pemerintah daerah.

Baca juga  Hasil Swab Negatif, 51 Nakes RSUD Kota Bogor Kembali Bertugas

“Banyak program yang perlu disinergikan, karena layanan kantor kementerian agama hampir menyentuh seluruh aspek kemasyarakatan. Sekitar 60-70 persen program pemda akan lancar jika sinergi dengan kemenag, karena itu kerja sama dan sinergi dengan pemda sangat penting dan akan terus ditingkatkan,” katanya.

“Alhamdulillah, hubungan Pemkot Bogor dengan Kemenag Kota Bogor luar biasa dan sangat erat komunikatif, kendala tetap ada namun kita hadapi secara bersama-sama. Kerja sama kami sangat erat, hampir setiap sabtu atau minggu, kami biasa bertemu karena sering jadi saksi nikah warga Kota Bogor,” seloroh Dedie menimpali.

Untuk memberi kemudahan warga Kota Bogor, Pemkot Bogor bekerjasama dengan Kemenag Kota Bogor memberi layanan khusus di MPP (Mal Pelayanan Publik), yakni pojok nikah mulai dari pendaftaran hingga proses nikah di satu lokasi dan dilengkapi dengan pemberian paket nikah berupa Kartu Keluarga, surat nikah dan perubahan status di E-KTP serta mendapatkan kamar hotel dan bus wisata untuk keluarga.

Baca juga  Bima Tegaskan Intoleransi di Kota Bogor akan Hilang

Mendengar hal tersebut, apresiasi disampaikan Adib. Menurutnya terobosan ini menjadi satu contoh yang sangat membantu dan luar biasa serta perlu disosialisasikan.

“Ini bentuk kepedulian pemerintah daerah kepada warganya,” ujarnya.

Untuk persoalan yang dihadapi Kota Bogor, mulai dari kerukunan antar umat beragama, bibit-bibit radikalisme, fenomena rombongan jamaah liar (rojali) dan lainnya, Dedie berharap ada bantuan Kantor Kemenag Provinsi Jawa Barat maupun Kota Bogor agar kondisi Kota Bogor tetap kondusif, mengingat keberadaan Presiden dan Istana Kepresidenan.

Untuk pondok pesantren di Kota Bogor yang berjumlah 144 pesantren, Dedie juga berharap agar Kemenag memberikan arahan dan mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan agar tidak ada penambahan kasus Covid-19.

Baca juga  Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1442 Jatuh pada Kamis 13 Mei 2021

Mengenai kerukunan umat beragama, Adib menjelaskan, jajaran Kemenag Provinsi Jawa Barat dan daerah akan membangun early warning system (sistem peringatan dini) di masyarakat guna mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan. [] Hari/Prokompim

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top