Kab. Bogor

BPBD Kabupaten Bogor Simulasi Kesiapsiagaan Bencana

BOGOR-KITA.com, SUKARAJA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merespons peringatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal ancaman gempa bumi megatrust dan gempa sisir baribis dengan melaksanakan kegiatan simulasi kesiapsiagaan bencana di lapangan Kantor Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Selasa (12/11/2024).

Kepala Pelaksana BPBD, Kabupaten Bogor, Ade Hasrat mengatakan Kabupaten Bogor merupakan wilayah berpotensi bencana tertinggi.

“Oleh karena itu kesiapsiagaan masyarakat menjadi hal yang paling utama,” ujar Ade Hasrat kepada wartawan Selasa.

Kesiapsiagaan ini menjadi sangat penting mengingat tidak ada orang ahli dan alat di dunia ini yang bisa memprediksi kapan datangnya gempa bumi.

“Kami pernah melakukan survei secara cepat kepada masyarakat Cibinong Raya ternyata 69 persen tidak siap menghadapi bencana,” ucapnya.

Baca juga  Pasca Rumah Ambruk, Kelurahan Sempur dan BPBD Lakukan Antisipasi

Oleh karena itu, pihaknya melakukan, membuat dan menyusun apa yang namanya rencana kontigensi gempa bumi Cibinong Raya.

“Ini diluncurkan hari ini, tujuannya adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat dan aparatur penanggulangan bencana, sehingga walaupun mudah-mudahan tidak terjadi. Kalau terjadi bencana kita sudah tahu harus apa yang kita jalani,” bebernya.

Lebih jauh ia mengatakan, soal peringatan
BMKG terkait megathrust dan gempa bumi sisir baribis. Megathrust itu kalau sebenarnya terjadi patahannya di beberapa segmen, karena ini akan dari mulai Aceh sampai dengan berputar di pulau Jawa bagian selatan terus berputar sampai ke Maluku.

“Kalau beberapa segmen itu sekaligus bergerak maka akan terjadi yang namanya megatrus,” ucapnya.

Selama ini, kata dia, gempa bumi di Sukabumi sebenarnya dari megathrust, tapi karena segmennya bergerak jadi gempanya kecil. Namun kalau gempa itu besar bisa menyebabkan tsunami kecil.

Baca juga  DPRD Dorong Pemkot Bentuk Perda BPBD

“Kemungkinannya berdampak ke Bogor seperti itu, tapi kalau wilayah pesisir mulai Sukabumi, Garut, Pangandaran, itu potensinya cukup besar keterkaitan dengan megatrus,” ungkapnya.

Namun begitu ada yang lebih harus diwaspadai di Kabupaten Bogor, dimana yang terbaru dirilis oleh Yayasan Skala yaitu sesar baridis sesar yang terpanjang yang berada di tanah.

“Kalau megathrust kan di laut, tapi sesar baridis adanya di daratan. Sudah ditracking itu mulai di Tangerang, masuk ke Jakarta Selatan kemudian ada patahan ke arah Depok dan kabupaten Bogor lalu menuju ke Karawang sampai terakhir Majalengka dan ini sesar aktif,” bebernya.

Pergerakan sesar baribis ini dalam satu tahun sekitar 5 Mili,”Ini harus kita waspadai karena yang namanya gempa bumi itu pasti ada perulangan sekitar 100 tahun atau 200 tahun,” imbuhnya.

Baca juga  Anggota Dewan PKS Orasi Tolak BBM Naik, Mikrofon Direbut Warga, Ada Apa?

Namun begitu ia menegaskan, peringatan ini bukan membangun ke khawatiran, akan tetapi bagaimana caranya masyarakat siap ketika bencana melanda.

“Kita tidak membangun kekhawatiran,” tegasnya.

Untuk gempa sesar baribis dirinya belum bisa merilis kembali,”Kami masih butuh survei ulang kembali, tetapi beberapa titiknya di sekitar wilayah Cibinong Raya,” terangnya.

Cibinong Raya ini berpotensi pergerakan menjadi gempa bumi sesar baribis, salah satunya Kecamatan Sukaraja.

“Sebenarnya kita punya 24 kecamatan rawan bencana, masyarakat harus lebih peduli,” tandasnya. [] Danu

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top