Begini Perjuangan Mahasiswa IPB La Ode Naikkan Indeks Prestasi, dari 1,89 Menjadi 3,77
BOGOR-KITA.com, BOGOR- Di masa pandemi COVID-19, banyak mahasiswa baru yang harus berjuang mati-matian untuk sukses menjalani perkuliahan secara daring. Dari terbatasnya paket data internet hingga susahnya akses sinyal di daerah terpencil. Hal serupa dialami oleh La Ode Abdul Farid.
La Ode sapaan akrabnya, adalah salah satu mahasiswa IPB University yang saat ini memasuki semester empat. Anak ketiga dari enam bersaudara pasangan La Ode Hamsida dan Juna Dehe ini tinggal di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Sang Bapak bekerja sebagai buruh bangunan bersama anak kedua. Sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
“Tak terbayangkan bagi saya diberikan kesempatan untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama IPB University di Program Studi Agribisnis. Alhamdulillah saya penerima Bidikmisi yang saat ini bernama KIP-Kuliah. Sama sekali tidak terbayangkan bisa kuliah karena ekonomi keluarga sangat tidak stabil apalagi saat pandemi,” ucap La Ode.
Satu tahun mengikuti proses kuliah daring di rumah membuat La Ode sempat mengalami down, lantaran hasil indeks prestasi yang didapat belum sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan lingkungan rumah yang belum kondusif, keterbatasan paket data internet hingga keterbatasan perangkat yang dimiliki dan sinyal yang sesekali kurang mendukung.
“Sempat down. Sempat berpikir untuk tidak lanjut kuliah karena Indeks Prestasi (IP) saya 1.89 dan 2.13 di satu tahun perkuliahan. Saat itu saya tidak memiliki laptop, paket data internet terbatas, kondisi ekonomi keluarga yang sulit, tidak ada teman sebaya dan sempat beberapa kali kondisi sinyal tidak bagus,” tuturnya.
Memasuki semester tiga, La Ode memberanikan diri untuk mendaftar Pondok Inspirasi. Salah satu lembaga sosial pendidikan yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk tumbuh berproses bersama melalui program pembinaan asrama atau non asrama.
Juni 2021 La Ode dinyatakan sebagai salah satu penerima manfaat dari Pondok Inspirasi berasrama, mengalahkan lima ratus pendaftar lainnya setelah melalui rangkaian proses seleksi.
“Saya mengenal lembaga ini setelah mengikuti pelatihan menulis esai yang diselenggarakan oleh Pondok Inspirasi. Awalnya minder karena IP kan kecil, tapi setelah saya lihat persyaratan untuk mendaftar Pondok Inspirasi tidak membutuhkan syarat IP atau IPK, akhirnya saya mendaftar,” ujarnya.
Setelah dinyatakan lolos, tekad La Ode untuk ke Bogor semakin kuat, namun kondisi ekonomi belum memungkinkan. Akhirnya Pondok Inspirasi membantu biaya keberangkatannya.
Kegembiraan La Ode semakin terpancar lantaran tidak hanya mendapatkan fasilitas tiket keberangkatan, ia juga mendapatkan fasilitas yang lain. Yakni makan gratis selama di asrama, internet yang memadai, bantuan kesehatan ketika sakit, fasilitas stasiun televisi berkualitas dan tentunya pembinaan (coaching).
Selama di Pondok Inspirasi La Ode mengaku telah mendapatkan pencapaian yang luarbiasa. Selain bakat seni yang terus berkembang dan menjuarai beberapa perlombaan, La Ode juga menjadi Juara 1 Lomba Esai Nasional di Oktober 2021. Lebih membanggakan lagi, baru-baru ini La Ode mendapatkan nilai akademik IP 3.77.
“Alhamdulillah Allah SWT mudahkan. Bangga dengan proses yang saya lalui. Hal yang tidak terbayangkan menjuarai lomba esai yang saya idamkan. Ternyata saya bisa. Ditambah lagi sangat bersyukur dengan hasil IP yang sangat melesat,” tutur La Ode dengan wajah berbinar.
Pondok Inspirasi berdiri sejak 2013 dan memulai untuk membudayakan coaching sebagai bagian dari pembinaan sejak akhir 2020. Salah satu metode yang diaplikasikan saat ini adalah mengikuti perkembangan gaya hidup dan pola pikir milenial yang tidak melulu telling.
“Akhir 2020 kami menyadari bahwa coaching sangat dibutuhkan anak-anak muda saat ini. Setiap mereka bisa tumbuh dan berhak atas potensi dirinya sehingga kegiatan coaching antara mereka dengan beberapa coach di Pondok Inspirasi, coaching sebaya antara mereka atau selfcoaching menjadi kebutuhan rutinan di Pondok Inspirasi. Intinya trust the process,” tutup Rico J Artanto, Founder Pondok Inspirasi.
Pondok Inspirasi merupakan organisasi sosial pendidikan dan kepemudaan yang diinisiasi oleh Rico J Artanto, alumnus IPB University, sejak 2013. Selain menjadi organisasi yang aktif dengan segudang prestasi di dunia kepenulisan ilmiah, Pondok Inspirasi memiliki segudang prestasi lainnya. Yakni menjadi Komunitas Terpilih Community Challenge Kahf, terpilih mengikuti Girl Leadership Program Bersama Menteri Keuangan RI, Young Business Hub di Turki, terpilih untuk mengikuti YSEALI YOUnified 2020, mendapat medali emas di ajang Malaysia Technology Expo dan Malaysia Technology Expo 2021 dan MISIIT Archimedes Russian 2021.
Pondok Inspirasi juga mendapatkan sesi coaching rutinan dan pemberdayaan komunitas dari PT Paragon Technology and Innovation. Pondok Inspirasi mengemban nilai-nilai ketangguhan, kreativitas, pemelajar dan menginspirasi.
Agus Harianto, Ketua Yayasan Pondok Inspirasi menambahkan bahwa untuk bergabung dengan Pondok Inspirasi tidak ada syarat IP atau IPK.
“Kami yakini setiap mereka bisa bertumbuh bersama, setara, tidak ada sekat dan tentunya memiliki kesempatan sama untuk bergabung. Tak hanya mahasiswa yang memiliki kendala perekonomian saja yang saat ini dapat bergabung di Pondok Inspirasi, mahasiswa dari keluarga ekonomi yang berada pun juga memiliki kesempatan yang sama,” tuturnya.
Sementara itu, mengomentari perjuangannya La Ode, Tanti Mantily Dewi, Talent Advisor Corporate Coach dan Psikolog PT Paragon Technology and Innovation mengatakan bahwa La Ode memiliki daya juang yang tinggi.
“Ia sosok yang mau bertumbuh untuk bermimpi dan memiliki sosok pembelajar yang kuat,” tutur pembina dan tim seleksi Pondok Inspirasi ini. [] Hari