Regional

Amerika Tawarkan Bantuan Mesin PCR dan Tenaga Medis ke Jabar

BOGOR-KITA.com, KOTA BANDUNG – Kedutaan Amerika Serikat menawarkan bantuan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat guna mempercepat penanganan pandemi COVID-19. Bantuan yang ditawarkan mulai dari alat uji Polymerase Chain Reaction (PCR/swab), hingga bantuan ahli medis.

Tawaran itu disampaikan Perwakilan United States Embassy, Heather Variava dalam Virtual Roundtable Discussion with Foreign Ambassadors dari Gedung Pakuan Bandung, Senin (11/5/2020).

Selain Heather, diskusi virtual yang digagas oleh founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal ini juga diikuti oleh 14 kedutaan negara lainnya, antara lain Uni Eropa, Kanada, Polandia, Perancis, Singapura, Jerman, Belanda, Mexico, Swedia, Argentina, Republik Korea, Australia, New Zealand, dan India.

Baca juga  KPU Karawang: Syarat Calon Independen 108.548 Suara

Heather Variava sepakat bahwa tes PCR sangat penting dalam membuka peluang kembali berjalannya roda ekonomi di Jabar.

“Pengujian PCR sangat penting, dan pertanyaan saya adalah bagaimana kita dapat membantu Anda meningkatkan jumlah pengujian PCR, karena kami melihat pengujian adalah kunci untuk dapat membuka kembali perekonomian,” ujar Heather.

Terkait bantuan ahli medis, Heather Variava mengatakan pihaknya memiliki pakar dari CDC dan Badan Pengembangan Internasional AS.

“Saya berharap pemikiran Anda tentang topik itu dan ingin menawarkan dukungan agar dapat bekerja sama dengan tim Anda,” katanya.

Heather juga menyebutkan, Kedutaan AS sudah menjalin bekerja sama dengan Indonesia sejak Februari 2020 dan telah menyerahkan bantuan senilai Rp130 miliar guna memerangi pandemic COVID-19.

Baca juga  Wiranto Yakin Jabar akan Kembali Lahirkan Atlet Bulutangkis Kelas Dunia

“Fokus kami pada deteksi kasus, tracking, dan mencegah penyebaran penyakit, serta merawat mereka yang sakit,” kata Heather. 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil merespons bantuan Kedutaan AS tersebut. Menurutnya, Jabar memang membutuhkan banyak alat uji PCR. Dengan membuktikan bahwa lingkungan kerja suatu perusahaan bebas COVID-19 melalui tes masif PCR seluruh karyawan, maka perusahaan tersebut akan diizinkan beroperasi.

“Kami butuh suplay alat PCR dalam jumlah besar. Bukan saja untuk orang yang terduga COVID-19, tapi juga untum membuka kembali ekonomi, “ kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil. 

Jadi, kata Kang Emil, pesan penting untuk para duta besar adalah Jabar terbuka untuk bisnis tapi para investor harus menunjukkan lingkungan kerjanya bebas COVID-19 yang dibuktikan dengan sertifikat. 

Baca juga  Ridwan Kamil Apresiasi Indramayu Tanggap Covid 19

Ihwal bantuan para ahli, Kang Emil mengatakan, ingin ada studi ilmiah dan prediksi dari universitas-universitas di Amerika Serikat tentang kondisi pandemik di Jabar. Hasil studi luar negeri akan jadi pembanding studi serupa yang dilakukan oleh universitas di Jabar. 

“Saya bisa suplai Anda dengan data dan melihat apakah prediksi universitas kami kurang lebih sama atau beda dengan penelitian yang dikakukan jaringan universitas di Amerika,” kata Kang Emil dilansir dari Humas Pemprov Jabar. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top