Kab. Bogor

Ade Yasin Posisi 6 Terpegah Terkait Covid-19

BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Bupati Bogor Ade Yasin menempati posisi 6 sebagai perempuan yang paling banyak diberitakan media terkait pandemi Covid-19.

Hal ini berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Indonesia Indicator (I2) berjudul “Perempuan Terpegah dan Tervokal di Tengah Pandemi Covid-19”.

Dilansir dari Antara, Indonesia Indicator (I2) mencatat sepanjang 1 Maret-17 April 2020, ada 912.315 berita tentang pandemic Covid-19 yang ditulis 2.479 media daring Indonesia. Data itu dianalisis secara real time menggunakan system Intelligence Media Management (IMM) yang berbasis Artificial Intelligence.

Direktur Komunikasi I2, Rustika Herlambang, mengatakan, I2 menggunakan istilah terpegah atau termasyhur untuk 10 perempuan itu.

“Terpegah punya makna yang lebih netral ketimbang istilah populer yang berarti terkenal dan disukai,” kata Rustika dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga  Polemik Pemangkasan Pohon di Area Wisata Tirta Sayaga Sudah Selesai

Dalam riset tersebut Bupati Bogor Ade Yasin menempati posisi ke-6 dengan 1.428 berita.

Dalam konteks perempuan terpegah, kata Rustika, posisi figur perempuan itu adalah sebagai objek. “Artinya, figur yang dirujuk oleh media,” ujarnya.

Berikut 10 perempuan terpopuler selama masa pandemic Covid-10

1 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (5.536 berita)

2 Menteri Keungan Sri Mulyani (4.279 berita)

3 Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (1.774 berita)

4 Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (1.678 berita)

5 Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati (1.585 berita)

6 Bupati Bogor Ade Yasin (1.428 berita)

7 Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah (1.244 berita)

8 Jurnalis Najwa Shihab (1.220 berita)

9 Ketua DPR RI Puan Maharani (1.046 berita)

Baca juga  Ade Yasin Bakal Coba Saran Mensos Risma Atasi Banjir Bojongkulur

10 Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana (1.045 berita)

Dalam catatan BOGOR-KITA.com, Ade Yasin sering menyuarakan perihal kesehatan warganya di tengah pandemi Covid-19.

Perempuan yang juga Ketua DPW PPP Jawa Barat ini meminta Menteri Perhubungan untuk menghentikan operasional KRL karena para penumpang masih berdempetan dan susah untuk mematuhi physical distancing. Walau pada akhirnya permintaan tersebut tidak disetujui.

Ade Yasin juga meminta perusahaan untuk tutup sementara selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena menurutnya, masih banyak warga yang lalu lalang, masih ada kerumunan tanpa menjaga jarak antara satu dengan yang lain. Ade Yasin meminta perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bogor bisa membantu meminimalisasi lalu-lalang itu dengan cara menutup sementara operasi perusahaan, kecuali perusahaan tertentu yang dikecualikan. Ia juga berharap para karyawan pabrik untuk dilakukan rapid test sebagai bentuk komitmen perusahaan.

Baca juga  Saksi Ahli KPK Bicara soal Pertemuan Ade Yasin-Auditor BPK

Ade Yasin juga menggerakkan 3.795 RW siaga Corona untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Ade Yasin menilai anggaran akan sia-sia karena keterbatasan wewenang daerah seperti memblokir sebagian jalan untuk membatasi keluar masuk ke Kabupaten Bogor.

Selama masa pandemi Covid-19, Ade Yasin juga sering menjadi narasumber di tv nasional. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top