Kota Bogor

3 Hal Perlu Diseimbangkan Sekda Kota Bogor Syarifah

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pengamat Kebijakan Publik sekaligus Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Yusfitriadi menilai bahwa Syarifah Sofiah Dwikorawati merupakan sosok yang tepat sebagai Sekda Kota Bogor karena sudah membuktikan perannya di sejumlah jabatan.

“Dia sebelumnya adalah Kepala Bappeda yang menjadi dapur dari desain, perencanaan program-program pemerintah. Itu dapurnya adalah Bappeda. Jadi yang meracik berbagai macam program kinerja Pemda adalah Bappeda. Makanya kemudian pengalaman itulah yang bisa dijadikan sebagai rujukan bagaimana Bu Syarifah pas untuk masuk di Sekda Kota Bogor,” kata Yus sapaan dia, Kamis (1/10/2020).

Yus menyatakan, ada tiga hal yang harus diseimbangkan oleh sosok Sekda, yakni visi dan misi Pemerintah Kota Bogor yang dikomandani oleh Bima Arya dan Dedie Rachim, karakteristik orientasi politik dari Bima-Dedie, dan implementasi visi dan misi oleh SKPD.

Baca juga  Yusfitriadi Puji Nasdem Mulai Ambil Ancang Ancang Usung Dedie- Benninu di Pilkada Kota Bogor 2024

“Inilah yang kemudian yang harus diseimbangkan oleh Sekda. Karena Sekda tidak hanya sekedar fungsi koordinasi dengan SKPD tapi juga harus mempunyai fungsi penyeimbang antara visi dan misi wali kota dan wakil wali kota yang kemudian dijadikan visi misi Kota Bogor dengan implementasi dari leading sector-nya adalah SKPD untuk melaksanakan kinerja-kinerja program pemerintah yang akan dikerjakan untuk kepentingan kemaslahatan warga Kota Bogor,” ujarnya.

“Ketika berangkat dari situ, maka kemudian membutuhkan Sekda yang tidak hanya prestisius dilihat dalam perspektif administratif atau portofolio. Tapi juga orang yang mempunyai daya imbang itu. Kalau portofolio saya pikir relatif mudah, apalagi sifatnya administratif,” tandasnya.

Syarifah, kata Yus, juga harus mensubstantifkan berbagai macam agenda Bima Arya yang akan diimplementasikan oleh SKPD dan juga harus menata relasi antara pemerintah daerah dalam hal ini eksekutif dan legislatif.

Baca juga  Vinus Care Bagikan Sembako Gratis Bagi Dhuafa Di Desa Cibatok I

“Karena memang harmonisasi relasi antara eksekutif dengan legislatif itu penting. Bahkan legislatif punya banyak peran, peran pengawasan, budgeting, legislasi, itu berhubungan erat dengan eksekutif. Sehingga kalau kemudian disharmonis maka tentu program-program Pemerintah Kota Bogor dengan mimpi-mimpinya Bima Arya itu akan terkendala. Bu Syarifah punya kans untuk menyeimbangkan itu dan menata kelola itu,” terang dia.

Rektor Universitas Pakuan Bibin Rubini mengapresiasi seluruh proses seleksi yang berjalan sebagaimana mestinya. “Saya lihat ini juga baik ya. Pak Wali punya pertimbangan masa depan yang lebih objektif. Jadi pedoman-pedoman itu yang mungkin beliau ambil. Semua (kandidat) ini terbaik, dan yang beliau pilih itu untuk kebaikan Kota Bogor kedepan,” ujar Bibin.

Baca juga  Cuaca Ekstrem Landa Kota Bogor, Warga Di Bantaran Sungai Diminta Waspada Bencana

Bibin berharap, Sekda terpilih juga harus memiliki strategi komunikasi yang baik, paham tugas pokok. “Pribadi seorang Sekda juga harus bisa menjadi motor penggerak akselerasi mencapai visi dan misi Kota Bogor itu sendiri. Kalau menurut saya bukan hanya soal latar belakang pendidikan, tapi pengalaman seorang pilot dan supir itu kalau ditempa dengan kesulitan itu akan lebih baik. Jam terbang akan bicara,” tutupnya. [] Hari/ Prokompim

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top