Sutrisno
BOGOR-KITA.com – Kabupaten Bogor terpilih menjadi Juara II Lomba Inovatif Hasil Perikanan yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Minggu (19/10) lalu
Ditemui PAKAR di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Program dan Kegiatan 2014 di Ruang Rapat Bupati, Kompleks Pemkab Bogor, Cibinong, Selasa (21/10), Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Bogor, Soetrisno menjelaskan, juara tersebut diwakili oleh petani olahan pindang asal Kecamatan Parung.
“Alhamdulillah, prestasi ini sangat membanggakan dan olahan pindang dari lele, ikan laut sampai bandeng ini diapresiasi dan berhasil membawa pulang uang pembinaan sebesar Rp 15 juta ditambah dengan kulkas,” ujar Trisno, sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan, selain prestasi tersebut, Kabupaten Bogor juga berhasil menyabet juara 1, 2, dan 3 untuk lomba masak dengan bahan baku ikan tingkat nasional.
“Prestasi ini menjadi bukti bahwa perikanan di Kabupaten Bogor mendapat tempat di hati masyarakatnya. Bukan hanya dari sisi produksi, tetapi pengolahannya juga bisa diterima baik,” ungkap dia lagi.
Meskipun tingkat konsumsi ikan di Bumi Tegar Beriman masih berada di bawah rata-rata nasional dan Provinsi Jawa Barat,, namun kebiasaan memakan ikan masih bisa ditemukan di tengah-tengah masyarakat.
Disnakan, tambah Trisno, terus menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas diantaranya kepada para pelajar, ibu hamil, serta ibu-ibu PKK melalui sosialisasi maupun event makan ikan dan olahannya berupa baso atau sosis.
Selain mengembangkan ikan pindang di Parung, Disnakan juga mengembangkan lele asap di Ciseeng dan Gunung Sindur yang produksinya kini menembus pangsa pasar dalam dan luar negeri, mulai dari Jambi, Sumatera Barat, Riau, hingga Malaysia.
Dijelaskan Kadisnakan, masyarakat tidak perlu merasa ragu mengonsumsi makanan dari ikan dan olahannya. Pasalnya, ikan,khususnya yang hidup di dasar laut banyak mengandung omega 3 yang sangat baik bagi daya tahan tubuh manusia, serta mampu mencerdaskan anak.
“Makin banyak makan ikan, maka kecerdasan dan daya tahan tubuh makin baik. Beda halnya dengan mengonsumsi protein hewani seperti daging, sapi, ayam atau kambing. Kalau daging dikonsumsi berlebih, jatuhnya menimbulkan penyakit seperti kolesterol dan darah tinggi,” bebernya.
Ia meminta masyarakat bisa mengontrol konsumsi daging. “Kalau makannya dalam ukuran yang proporsional atau seimbang itu sangat baik. Tapi kalau sudah berlebih,berbahaya,” bebernya.
Masyarakat, lanjutnya, tak perlu ragu atau takut membeli ikan karena harganya lebih terjangkau dibanding daging. “Kami akan terus mengadakan sosialisasi terus menerus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengonsumsi ikan dan olahannya karena selain murah juga baik bagi kesehatan,” tandasnya. [] Harian PAKAR/Admin