BOGOR-KITA.com, CIBINONG- Prinsipnya saya sepakat dengan pendapat yang dinyatakan oleh Bupati Bogor Ade Yasin. Demikian dikemukakan pengamat sosial dan politik Yusfitriadi kepada BOGOR-KITA.com, Kamis (9/7/2020) menanggapi pernyataan Ade Yasin soal sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan tidak hanya sebatas formalitas.
Ade Yasin mengungkapkan pernyataan tersebut pada acara penandatanganan MoU tentang sosialisasi Empat Pilar antara MPR RI dengan Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Dengan MoU tersebut, kepala daerah diharapkan menjadi tambahan daya dorong MPR RI dalam membumikan Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Yusfitriadi mengatakan tidak sedikit dana yang dibutuhkan dalam acara sosialisasi tersebut. “Seandainya saja setiap acara-acara lebih menekankan pada aspek substantif dan implementatif, sudah hampir dipastikan akan mempengaruhi perkembangan seluruh stakeholder bangsa ini,” kata Yusfitriadi yang juga Direktur Democracy Electoral and Empowerment Partnership (DEEP).
Tentu saja, sambung Yus sapaan akrabnya, implementasi semua agenda yang digelar harus menemukan ukuran yang jelas dan valid. “Hal itu penting agar anggaran negara tidak dihambur-hamburkan dan itu berulang setiap tahun, dengan tidak jelas ukuran-ukuran keberhasilannya,” katanya.
Yus menyarankan, alangkah lebih baik jika acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan mempunyai skema yang sistematis.
Yus yang juga Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju ini merinci, seperti tahun pertama dan kedua acara dikemas dengan sosialisasi kepada kelompok-kelompok produktif. Tahun kedua acara dikemas dengan penyusunan berbagai instrumen dan skema dengan rumusa-rumuasan yang yang terukur bagaimana agar empat pilar kebangsaan bisa implementatif dengan karya-karya nyata di tengah-tengah masyarakat.
Tahun ketiga, lanjut dia, bagaimana instrumen, rumusan-rumusan skema yang sudah diformulasikan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Seperti bagaimana mengukur pemahaman ideologi bangsa pada kaum muda, bagaimana memahamkan masyarakat kelompok pelajar dan santri terhadap Empat Pilar Kebangsaan, bagaimana mengisi Empat Pilar Kebangsaan dengan karya nyata dan sebagainya.
“Tahun berikutnya adalah evaluasi terhadap seluruh runtutan agenda Empat Pilar Kebangsaan. Sehingga setiap tahun tidak akan berulang dengan acara sosialisasi pada kelompok yang sama. Dan anggaran negara yang sudah dikeluarkan akan terukur keberhasilannya atau kegagalannya. Sehingga perencanaan program berikutnya merujuk pada hasil evaluasi tersebut,” tutupnya. [] Hari