Tukar Botol Air Mineral di Blok F, Dapat Uang Rp50
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor melakukan ujicoba pemasangan drop box di pasar Kebon Kembang blok F, Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Ujicoba pemasangan drop box ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran para pedagang dan pengunjung pasar untuk memilah sampah.
Manager K3 Perumda PPJ Kota Bogor, Dedi Suharto mengatakan, fungsi drop box tersebut, untuk membuang sampah botol plastik dan menghasilkan nilai ekonomi. Namun agar menghasilkan nilai ekonomi masyarakat harus mendownload aplikasi Mountrash. Untuk botol air mineral kemasan 600 mililiter kurang lebih Rp40-50 rupiah untuk satu botol, dan untuk jenis lain nilainya bervariasi.
“Jadi setelah memiliki aplikasi Mountrash, masyarakat yang ingin membuang botol plastik akan memilih menu, lalu pilih jenis sampah plastik apa yang dibuang dan masukan sampah ke dalam drop box. Setiap memasukan satu botol, nilai rupiah itu akan langsung masuk ke dalam saldo aplikasi. Jadi di sini kita lebih mengetahui secara ril, apa yang kita buang dan berapa nilai rupiah yang kita dapat,” ucap Dedi kepada wartawan pada Senin (20/2/2023).
Untuk ujicoba ini, lanjut Dedi pihaknya baru memiliki satu unit drop box yang ditempatkan di blok F Pasar Kebon Kembang, itu pun sebelumnya telah ditempatkan di Pasar Gunung Baru dan kedepan akan dipindah ke pasar-pasar yang memiliki potensi sampah lebih banyak sehingga menghasilkan sampah lebih maksimal.
“Ya, sekarang sudah di blok F Pasar Kebon Kembang, sebelumnya di Pasar Gunung Batu. Untuk menempatkan drop box ini harus dipelajari juga, sejauh mana pendapatan sampahnya. Kemarin ditempatkan di Pasar Gunung Batu sudah 3-4 bulan, terus kami evaluasi, kemudian kami akan ambil data dari pasar yang lain,” jelasnya.
Dijelaskan Dedi, drop box ini tujuannya untuk mengetahui berapa banyak sampah yang dihasilkan, sehingga nanti diketahui berapa drop box yang diperlukan.
“Ya, seperti kemarin kami pasang di Pasar Gunung Batu, kondisinya belum banyak, mungkin karena disitu para pedagang bukan unsur yang menghasilkan sampah botol plastik kemasan. Sehingga sirkulasinya kurang banyak,” terangnya.
Untuk mengoptimalkan fungsi drop box tersebut, kata Dedi masih perlu sosialisasi kepada masyarakat luas. ” Harapanya, jika dipasang di Blok F ini akan menghasilkan sampah lebih banyak, karena disitu selain pedagang juga ada perkantoran. Pengunjungnya lebih banyak,” ujarnya.
Ia berharap, program drop box ini bisa membuat masyarakat khususnya pedagang dan pengunjung pasar mengubah kebiasaan dalam membuang sampah khusus botol plastik.
“Ya, kan setidaknya jika membuang sampah botol plastik ke dalam drop box ini ada nilai rupiah yang di dapatkan. Sampah yang harus diangkut lebih sedikit, masyarakat mendapatkan manfaatnya,” pungkasnya. [] Ricky