BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Desa memang merupakan benteng terakhir dalam pertarungan apa pun. Namun jika masyarakat di kota-kota besar hendak dikembalikan ke desa karena wabah covid-19, harus diberikan kesiapan hidup di desa.
Hal ini dikemukakan Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University Dr. Sofyan Sjaf kepada BOGOR-KITA.com, Jumat (3/4/2020) menanggapi rencana atau wacana yang dikemukakan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo.
“Ada pertimbangan sejumlah warga kita yang kehilangan pekerjaan di kota besar, tinggal di bedeng-bedeng, secara kesehatan kurang begitu bagus untuk dikembalikan ke kampung halaman,” kata Doni saat memberi keterangan terkini ihwal perkembangan percepatan penanganan Covid-19 di Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi IX DPR RI, Jakarta, Kamis, 2 April 2020, dikutip dari Tempo.
“Desa memang benteng terakhir pertarungan apapun. Saya kira tak masalah,” kata Sofyan Sjaf.
Namun Sofyan Sjaf mengatakan, pengembalian itu tidak bisa asal dikembalikan, melainkan harus dengan memberikan mereka persiapan hidup di desa.
Sofyan Sjaf menyebut setidaknya ada lima hal yang harus dilakukan dalam hal ini.
1.Pastikan denga presisi berapa julmah pekerja informal, termasuk jumlah anggota keluarganya dan di mana desa tujuannya.
2.Siapkan dengan pasti dan baik rumah isolasi bagi mereka yang masuk ke desa, selama 14 hari, kebutuhan dasar harus ditalangi.
3.Lakukan koordinasi dengan gugus tugas covid-19 daerah.
4.Pasca isolasi, siapkan jaminan hidup selama 3 bulan pertama, siapkan perumahan bagi mereka yang sudah tidak punya rumah, dan berikan tambahan biaya renovasi rumah bagi mereka yang akan tinggal di rumah keluarga bagi mereka yang keluarganya di desa terbatas kamar tidur.
5.Pastikan dan orientasikan pekerjaan mereka di desa. [] Hari
