Kab. Bogor

Siswa SMKN 1 Gunungsindur Bergantian Belajar Tatap Muka

Pelaksanaan PTM Terbatas di SMK Negeri 1 Gunungsindur dilakukan dengan menggunakan sistem shafting (bergantian).
Pelaksanaan PTM Terbatas di SMK Negeri 1 Gunungsindur dilakukan dengan menggunakan sistem shafting (bergantian).

BOGOR-KITA.com, GUNUNGSINDUR – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Gunungsindur mulai melakukan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas mulai hari Senin, 15 Maret 2021 dengan menerapkan pola shifting (bergantian).

Kepala SMKN 1 Gunungsindur Fajar Syah Alam, ST, mengatakan bahwa giat PTM terbatas ini dilakukan dengan memperhatikan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 (tiga) Menteri dan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Nomor 421/85-Disdik tentang penetapan lembaga satuan pendidikan jenjang SD/MI, SMP/Mts, dan SMA/SMK/MA, yang ditunjuk percontohan/model yang diizinkan untuk melaksanakan PTM terbatas pada masa pandemi covid.

“Pelaksanaan PTM terbatas ini dilakukan dengan pola shifting yaitu melakukan pembagian jadwal masuk secara tertentu sesuai dengan kebutuhan atau banyaknya siswa yang diizinkan untuk berada di lingkungan sekolah,” ungkap Fajar Syah Alam, Selasa (16/3/2021).

Baca juga  Desa Tamansari Realisasi Imbauan Nurhayanti, Rutin Lakukan Jumat Bersih

Saat ini, lanjut Fajar, sesuai kalender pendidikan SMKN 1 Gunungsindur, kegiatan PTM diisi dengan kegiatan penilaian tengah semester secara online. Sedangkan untuk kehadiran siswa di sekolah dibagi menjadi 3 rombongan yaitu kelas X, XI, dan XII.

“Secara keseluruhan, jumlah siswa di SMKN 1 Gunungsindur ada 1.008 siswa. Namun sesuai aturan teknis PTM terbatas maka yang hadir di sekolah maksimal berjumlah 396 siswa atau sekitar 40% dari total siswa yang ada,” tuturnya.

Fajar mengungkapkan, adanya PTM terbatas sangat dibutuhkan oleh para guru/pendidik selaku tenaga penyelenggaraan pendidikan agar bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Karena dalam pelaksanaan PTM saat pandemi ini, sambung Fajar, banyak sekali hal hal baru yang harus ditetapkan seperti membuat dan melakukan SOP PTM baik ketika berada di kelas, di ruang pelayanan tata usaha dan lainnya.

Baca juga  Asa Mewujudkan Koalisi Indonesia Maju di Pilkada Kabupaten Bogor, Mungkinkah ?

“Termasuk memastikan adanya ketersediaan toilet dan WC siswa sesuai dengan jumlah ratio siswa yang hadir, menyiapkan sarana cuci tangan, handsanitizer, memiliki masker cadangan secara memadai serta melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan terjadwal,” tutup Fajar Syah Alam, ST. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top