Walikota Naik Ojek
BOGOR-KITA.com – Pelataran parkir Kantor Walikota Bogor yang biasanya penuh, mendadak sepi. Jalan Juanda yang setiap pagi macet dan hiruk pikuk, mendadak lengang. Situasi lengang di sekitaran Kantor Walikota Bogor itu, bukan karena pejabat pemkot boikot kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), melainkan karena hari Senin (24/11) kemarin adalah hari pertama pemkot menerapkan program Sehari Tanpa Kendaraan. Kebijakan baru itu membuat 8.900 PNS berangkat ke kantor tanpa mobil atau motor tetapi menggunakan sepeda atau angkutan umum.
Walikota Bima Arya sendiri berangkat ke kantor dari rumah dinas di Jalan Pajajaran dengan mengowes sepeda. Bima berangkat bareng Sekda Ade Sarif Hidayat, Kepala BPPT-PM, Ketua Kadin dan Ketua HIPMI Kota Bogor. Sementara Wakil Walikota menggunakan angkot. Saat menghadiri undangan IPB di Hotel Aston, Bima menggunakan ojek.
Bima mengemukakan, program Sehari Tanpa Kendaraan yang mulai diterapkan untuk efisiensi, mengurangi polusi, mengurangi kemacetan, sekaligus irit BBM. “Tadi saya bersepeda bersama sekda, dan beberapa kadis ke Balaikota, sementara Pak Wakil naik angkot. Hanya 5 menit, jalanan sepi padahal biasanya penuh,” kata Bima.
Bima menambahkan, Pemkot Bogor ingin membudayakan penggunaan kendaraan umum.
Sementara itu, Wakil Walikota memilih menggunakan angkot agar lebih efisien dan lebih bermasyarakat. “Saya dua kali naik angkot, ongkosnya Rp7000,” katanya.
Ada khikmahnya, selain lebih efisien, selama di angkot Usmar bisa bercakap-cakap dengan penumpang lain. “Sopir senang dengan kebijakan ini,” kata Usmar.
Di sisi lain, Sehari Tanpa Kendaraan membuat apel pagi yang biasa diselenggarakan di Plaza Balaikota Bogor, gagal dilaksanakan. Sejumlah PNS sudah berkumpul di lapangan, tetapi dibubarkan karena walikota terlambat. “Tadi memang tidak semuanya apel pagi karena kita berangkat agak telat. Pekan depan akan dipercepat berangkatnya,” tukas Bima.[] Harian PAKAR/Admin