Nasional

Presiden Minta Gugus Tugas Covid-19 Lakukan Tes Cepat Deteksi Dini Corona

BOGOR-KITA.com- JAKARTA – Segera lakukan rapid test (tes cepat) dengan cakupan yang lebih besar agar deteksi dini kemungkinan indikasi awal seorang terpapar Covid-19 bisa diketahui.

Hal ini dikemukakan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas dengan Gugus Tugas Covid-19 melalui video conference di Istana Merdeka, Kamis (19/3/2020).

“Saya minta alat rapid test terus diperbanyak, juga memperbanyak tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan rumah sakit, baik pemerintah, milik BUMN, Pemda, rumah sakit milik TNI dan Polri, dan swasta, dan lembaga-lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan,” kata Presiden Jokowi.

Di bagian awal sambutannya, Presiden mengatakan bahwa, prioritas adalah mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi.

“Oleh sebab itu, penting untuk dilakukan mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat yang lain. Kita terus menggencarkan sosialisasi untuk menjaga jarak, social distancing. Dan mengurangi kerumunan yang membawa risiko penyebaran Covid-19. Tiga hal ini penting, terus kita ulang-ulang. Sekali lagi, mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat yang lain, yang kedua menjaga jarak, yang ketiga mengurangi kerumunan yang membawa risiko penyebaran Covid-19,” kata Presiden.

Baca juga  Corona Kabupaten Bogor: Curva Positif Menukik Tajam, 28,  Sembuh Naik, 37

Dikatakan, kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah betul-betul harus kita sampaikan terus sehingga betul-betul bisa dijalankan secara efektif di lapangan. Tetapi juga harus tahu juga bahwa yang tidak bekerja di rumah tentu saja tetap bekerja di lapangan dan bekerja di kantor dengan tetap saling menjaga jarak.

“Kebijakan belajar di rumah, kebijakan bekerja di rumah, kebijakan beribadah di rumah, jangan sampai dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk liburan. Saya lihat hari Sabtu-Minggu kemarin, di Pantai Carita, di Puncak, lebih ramai dari biasanya sehingga hal ini akan memunculkan sebuah keramaian yang berisiko memperluas penyebaran Covid-19. Saya juga minta diterapkan secara ketat, menjaga jarak (social distancing), di area-area publik termasuk di dalam transportasi publik, seperti di bandara, di pelabuhan, di stasiun kereta api, di stasiun bus, untuk mencegah penularan Covid-19,” kata Presiden.

Presiden juga minta Gugus Tugas untuk mengajak lembaga-lembaga keagamaan, tokoh-tokoh agama, untuk bersama-sama mencegah potensi penyebaran Covid-19 di kegiatan-kegiatan keagamaan. “Kita harus mengevaluasi penyelenggaraan acara keagamaan yang melibatkan banyak orang,” kata Presiden.

Baca juga  Corona Kabupaten Bogor: Positif 58, Sembuh 33

Selain itu Presiden meminta Gugus Tuga Covid-19 untuk menyiapkan rencana kontingensi kesiapan layanan rumah sakit, baik rumah sakit rujukan yang sudah ditetapkan juga mobilisasi rumah sakit yang lain, baik milik BUMN, TNI/Polri, rumah sakit swasta, dan juga rumah sakit darurat apabila diperlukan.

“Jika diperlukan juga bisa memanfaatkan Wisma Atlet di Kemayoran, ini kapasitasnya cukup besar, kalau enggak keliru 15.000 dan hotel BUMN yang juga bisa dipakai. Kemudian juga rencana kontingensi ini juga harus kita siapkan sampai ke daerah termasuk percepatan pembangunan rumah sakit di Pulau Galang, di Kepulauan Riau,” kata Presiden.

Presiden memberikan perhatian kepada para dokter dan tenaga medis. “Saya ingin perlindungan maksimal kepada para dokter, tenaga medis, dan jajaran yang berada di rumah sakit yang melayani pasien yang terinfeksi Covid-19. Pastikan ketersediaan alat pelindung diri (APD) karena mereka berada di garis terdepan. Termasuk juga saya minta Menteri Keuangan, ini juga pemberian insentif bagi para dokter, perawat, dan jajaran rumah sakit yang bergerak dalam penanganan Covid-19 ini,” kata Presiden.

Baca juga  12 Reaktif, 489 Orang Non Reaktif Covid-19 Hasil Rapid Test di Pasar Cibinong  

Terkait alat-alat kesehatan presiden minta kebutuhan alat-alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, dipastikan tersedia. “Ekspor masker dan alat-alat kesehatan yang diperlukan lebih baik disetop terlebih dahulu. Pastikan terlebih dahulu stok dalam negeri cukup. Kemudian juga ketersediaan bahan baku untuk produksi alat-alat kesehatan yang diperlukan dalam menghadapi situasi ini,” kata Presiden.

Presiden minta dipastikan ketersediaan dan stabilitas harga barang-barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat.

“Saya kemarin sudah cek di Bulog, saya melihat stok kita lebih dari cukup. Kemudian saya kira (bulan) Maret ini, banyak daerah juga mulai panen raya, April juga masih ada panen raya sehingga penyerapan oleh Bulog juga agar diatur dan saya juga minta Menko Perekonomian dan kementerian terkait segera menjalankan kebijakan insentif ekonomi, utamanya bagi pelaku usaha, lebih khusus lagi pelaku UMKM yang terkena dampak ekonomi penyebaran Covid-19. Walaupun ada kebijakan pengurangan interaksi, saya minta pelaku usaha, pelaku UMKM, bisa memaksimalkan penggunaan pelayanan secara online,” imbuh Presiden Jokowi. [] Admin/Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top