Pj Bupati Bogor Saba Warga Ke Megamendung
BOGOR-KITA.com, MEGAMENDUNG -Camat Megamendung, Ridwan mengungkap banyak program yang diharapkan oleh masyarakat Megamendung, salah satunya adalah usulan pelebaran jalan alternatif Puncak.
Adanya pelebaran jalan tersebut disebut akan mengurangi beban arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak yang selama ini selalu dihadapkan pada kemacetan.
Demikian disampaikan Camat Megamendung, Ridwan di hadapan Pj Bupati Bogor Bachril Bakri saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Megamendung, Selasa (29/10/2024).
Menurutnya, sejak awal menjabat di Kecamatan Megamendung, dirinya mencoba, membuka data dan Indek Pembangunan Manusia (IPM) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita Kecamatan Megamendung berada pada posisi rangking terakhir.
“Jadi berdasarkan data atau pemaparan dari pada tahun 2002 itu yang kami dapat berbanding terbalik dengan kondisi yang ada. Bayangkan, begitu tinggi pagar-pagar rumah yang ada di Megamendung, tapi pendapatan per kapita masyarakatnya cukup rendah di bawah pendapatan perkapita,” ungkap Ridwan.
Ia memastikan alasan kenapa masyarakat Kecamatan Megamendung yang PDRB dekat kota tapi daya belinya cukup rendah.
“Ternyata saat random ke wilayah dan mencoba masuk ke dunia usaha pariwisata, ditemukan sebagian hotel yang banyak pekerjaannya, namun pegawainya hanya bisa bekerja 3 hari dalam satu minggu dengan gaji harian antara Rp 75.000 sampai Rpb80.000 ribu,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, permasalahan utama lainnya yang dirasakan masyarakat Megamendung yakni tentang seringnya terjadi kemacetan.
Dengan munculnya kemacetan ini berdampak pada terganggunya perekonomian masyarakat. Kemudian dampak negatifnya adalah kerawanan sosial dan terganggunya mobilitas kegiatan ekonomi masyarakat.
“Masalah kemacetan itu adalah momok dari segala hajat masyarakat Kecamatan Megamendung. Tidak hanya hari libur saja, tapi ketika jam pulang kerja atau berangkat kerja di kawasan Puncak sering kali terjadi kemacetan parah,” kata Ridwan.
Ia menerangkan, terjadinya kemacetan di jalur Kecamatan Megamendung ternyata diakibatkan karena jalan yang statusnya jalan kabupaten ini sudah sangat tidak ideal.
Dimana, seharusnya jalan kabupaten itu memiliki minimal lebar 5,50 meter atau 6 meter. Sementara, saat ini di Kecamatan Megamendung akses lebar jalannya hanya 3,5 meter. Sedangkan kendaraan yang masuk ke wilayah Megamendung disetiap akhir pekan kurang lebih mencapai 391.142 kendaraan,” terangnya.
Dampak kemacetan memang sangat berpengaruh terhadap laju perekonomian atau pendapatan perkapita masyarakat.
Karena itu, untuk mengantisipasi masalah ini, pihak Pemerintahan Kecamatan Megamendung mencoba mengusulkan dalam Musrenbang tingkat kecamatan pada tahun 2024, untuk pelaksanaan atau rencana kegiatan pelebaran jalan termasuk usulkan di dalam Musrenbang yang dilaksanakan oleh dinas PUPR.
“Alhamdulillah, secara terus-menerus mengawal perjalanan usulan kami, diawali dengan penyusunan dokumen Detail Engineering Design (DED), rencana pelebaran jalan alternatif Puncak akan dimulai tahun 2025,” tuturnya
Ridwan menyampaikan pelebaran jalan alternatif direncanakan pada tahun 2025. Pelebaran meliputi ruas Gadog, Cikopo Selatan, Sukabirus, Cisarua hingga Taman Safari Bogor.
Menurutnya, pelebaran jalan alternatif itu diambil untuk mengurai kemacetan di Jalan Raya Puncak, yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat dan para pelaku usaha yang menginginkan menghapus sistem one way atau jalur satu arah di Puncak Bogor.
“Adanya rekayasa lalu lintas one way yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini dinilai telah mengganggu kegiatan perekonomian masyarakat sekitar, terutama yang akan berangkat kerja ataupun sebaliknya,” pungkasnya
Sementara, Pj Bupati Bogor Bachril Bakrie mengatakan, persoalan pelabaran jalan akan menjadi pembahasan ditingkatkan kabupaten.
“Sudah kita catat dan akan dibahas di Kabupaten,” ucap Bachril Bakri.
Terkait soal kemacetan di kawasan Puncak tentunya ini menjadi PR bersama, bagaimana Pemerintah Kabupaten harus berkoordinasi dengan dengan pemerintah pusat.
“Yang pasti ini harus diselesaikan, dan saya berharap Bupati baru nanti bisa mengatasi persoalan ini,” tandasnya. [] Danu