Kota Bogor

Percepat Perlindungan Pekerja Informal, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng BPRS Botani Bina Rahmah

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Jumlah pekerja informal yang saat ini belum terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan masih tercatat sangat banyak, untuk itu BPJS Ketenagakerjaan melakukan upaya percepatan dengan bekerja sama dengan BPRS Botani Bina Rahmah. Bertempat di IPB International Convention Center, Bogor, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Bogor Kota, Mias Muchtar dan Direktur Utama PT BPRS Botani Bina Rahmah, Abdillah Jetha Putra menandatangani kerja sama dalam bentuk sistem Keagenan Korporasi, Jumat (10/2/2023).

Kerja sama ini mencakup perluasan keanggotaan peserta BPJS Ketenagakerjaan program JKK dan JKM dengan iuran Rp16.800 per bulan untuk para debitur BPRS Botani Bina Rahmah pada segmen peserta bukan penerima upah (BPU) dan opsional untuk dilengkapi dengan program tabungan JHT.

Abdillah Jetha Putra dalam sambutannya mengatakan bahwa BPRS Botani Bina Rahmah saat ini menyelenggarakan pembiayaan sektor ekonomi yang terdiri atas sektor pertanian dengan jumlah nasabah sebanyak 485 nasabah, sektor peternakan dengan jumlah nasabah sebanyak 332 nasabah, sektor perikanan sebanyak 1.000 nasabah dan sektor UMKM sebanyak 13.504 nasabah. Total nasabah BPRS Botani Bina Rahmah dengan jumlah total 15.321 nasabah yang Sebagian besar adalah BPU menjadi pekerja potensial yang akan menjadi peserta dan akan terlindungi oleh program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca juga  Sambil Sapa Peserta, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bogor Kota Sosialisasikan Aplikasi JMO

Selain itu, acara penandatanganan kerja sama ini disaksikan langsung oleh Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin, Direktur Utama PT BLST Holding Company IPB University, Naufal Mahfudz, dan Romie Erfianto, Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Barat.

Zainudin, dalam keterangannya mengatakan BPJS Ketenagakerjaan menargetkan 46 juta peserta akan terlindungi pada tahun 2023. Target ini 10 juta lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

“Sebesar 90% dari peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan saat ini berasal dari peserta PU, dan hanya 10% peserta BPU. Karena itu perlu akselerasi akuisisi kepesertaan yang menyasar kepada Usaha Mikro Kecil dan UMKM serta sektor informal atau BPU, seperti pedagang, petani, peternak, dan nelayan,” ucap Zainudin.

Baca juga  May Day, BPJS Ketenagakerjaan Bogor Kota Berikan 80 Paket Sembako untuk Buruh

Zainudin menambahkan, dengan keberagaman dan jumlah pekerja informal yang banyak membuat pihaknya harus mengambil langkah pendekatan khusus agar pekerja segmen informal lebih mudah memahami dan menyadari pentingnya jaminan sosial dan segera mendaftarkan dirinya menjadi peserta, pendekatan tersebut bernama kampanye “Kerja Keras Bebas Cemas”.

Selanjutnya Naufal Mahfudz, selaku perwakilan Pemegang Saham Pengendali BPRS Botani Bina Rahmah menyambut baik kerja sama yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Menurutnya BPRS Botani Bina Rahmah sangat mungkin menjadi mitra strategis dalam memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan syariah di tingkat Provinsi Jawa Barat dan tingkat nasional.

Menutup kegiatan tersebut, Mias Muchtar menyampaikan kerja sama ini akan ditindaklanjuti oleh pihaknya dengan segera karena ini merupakan wujud negara hadir melindungi pekerja khususnya pekerja di wilayah Bogor dan sekitarnya.

Baca juga  Bima Gandeng Unhan Berantas Geng Motor

“Salah satunya melalui kerja sama dengan BPRS Botani Bina Rahmah. Kami dan BPRS Botani Bina Rahmah akan menjadi keluarga baru untuk meneruskan amanah negara dalam peningkatan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerja,” tutup Mias. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top