Kab. Bogor

Merger dengan PS Tira, Solusi Terbaik bagi Persikabo?

BOGOR-KITA.com – Angin segar kembali berhembus bagi sepak bola Kabupaten Bogor. Seusai prestasi membanggakan Persikabo U-17 yang mampu mewakili Jawa Barat di kompetisi Nasional Piala Soeratin 2019, kini penggila sepak bola Bogor kembali sumringah setelah berita tentang mergernya klub Persikabo dengan salah satu klub Liga 1 PS Tira menemui titik kepastian.

Kamis (31/1/2019) PS Tira memastikan merger dengan Persikabo Bogor.

PS Tira sejatinya baru satu tahun menggunakan nama tersebut. PS Tira yang merupakan singkatan dari Persatuan Sepak Bola TNI Rakyat sebelumnya bernama PS TNI. Ini artinya klub yang mayoritas diisi oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini akan kembali menjadikan Bogor sebagai Homebase dalam mengarungi kompetisi seperti yang mereka lakukan di musim 2017.

Merger ini  didukung dengan respon dari orang nomor satu di Kabupaten Bogor Hj, Ade Yasin, SH, MH yang mengatakan bahwa merger bisa menjadi solusi terbaik bagi masa depan Persikabo sebagai tim kesayangan masyarakat Kabupaten Bogor.

Baca juga  Deddy Mizwar Serukan Pembangunan Ketahanan Keluarga Berkarakter

Ade Yasin juga sangat mendukung rencana managemen PS Tira membangun akademi sepak bola internasional di Pakansari yang berafiliasi dengan salah satu tim klub kontestan La Liga.  “ Tidak ada alasan untuk menolak dari Pemkab Bogor dan Pengurus Persikabo soal merger dengan PS Tira kami mendukung penuh proses merger ini’ ujarnya.

Karena dengan merger eksistensi sepak bola Kabupaten Bogor akan terjaga dan juga membangunkan kembali sepak bola Kabupaten Bogor di liga tertinggi indonesia yang tertidur selama lebih dari satu dekade.

Persikabo Kabupaten Bogor terakhir kali mentas di kompetisi tertinggi tanah air ialah pada tahun 2007 saat liga masih bernama liga Djarum dan format kompetisi yang masih dibagi dua wilayah.  Persikabo yang saat itu masih diperkuat legiun asing semisal Rodrigo Santoni, Semme Piere Patrick & Rodger Batoum mampu mencatatkan kenangan manis tersendiri usai menaklukan Sriwijaya FC 3-0 di stadion Pajajaran. Menjadi salah satu kenangan manis mengingat Laskar Wong Kito adalah tim besar yang di akhir musim menjuarai liga Djarum 2007/2008.

Baca juga  Sasar 2.000 Orang per Kegiatan, Ade Yasin Instruksikan Vaksinasi Massal Serentak di Seluruh Kecamatan

Di sisi lain Persikabo juga akan mendapatkan kekuatan finansial karena situasi keuangan peserta Liga 1 pasti lebih baik dibandingkan divisi tiga. Persikabo sendiri pernah diterpa krisis finansial di tahun 2015 yang sempat membuat media di bogor saat itu menulis bahwa Persikabo diambang kehancuran. Tentunya bermain di liga 1 akan menjadi  jaminan finansial  mengingat mereka akan mendapat uang sponsor, penjualan tiket, dan hak siar yang lebih banyak ketimbang bermain di Liga 3.

Keputusan merger mungkin bisa dikatakan solusi terbaik bagi Pemkab & Pengurus Persikabo, namun tidak bagi supporter. Peran Kabomania tetap tidak bisa dikesampingkan sebagai sebuah element penting bagi Persikabo. Meski akan bermain di kasta tertinggi sulit bagi PS Tira Persikabo mendapat dukungan dari masyarakat kabupaten Bogor terutama bagi pendukung garis keras Persikabo. Prestasi yang diraih secara instan bukanlah sebuah kebanggan jika dilihat dari kaca mata supporter. Bagaimana pun identitas asli klub lah yang menjadi kebanggan dan alasan untuk tetap mendukung tim kesayangan.

Baca juga  Dana Terlambat Cair, Sejumlah Proyek di Desa Tertunda

Jadi apakah merger ini adalah solusi terbaik? Kita tunggu saja. [] Penulis : Reza Fadila Rahman

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top