Kab. Bogor

Merdeka Belajar Kampus Merdeka Penting untuk Mencetak SDM Unggul

Prof Aida Vitayala S Hubeis

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA –  Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam pendidikan vokasi sangat penting dalam upaya mencetak sumberdaya manusia unggul sesuai harapan pemerintah saat ini.

Hal ini dikemukakan Prof Aida Vitayala S Hubeis, Ketua Derap Perempuan Kreatif Indonesia Peduli Bangsa (DPKIPB) dalam webinar bertajuk “Implementasi MBKM pada Pendidikan Vokasi Sarjana Terapan Menuju SDM Unggul NKRI,” Sabtu (6/2/2021).

Prof Aida menatakan, pendidikan vokasi mampu mencetak tenaga-tenaga yang cemerlang dengan kemampuan selevel dengan sarjana yang ditumbuhkembangkan melalui program sarjana terapan. Program tersebut berupa penguatan strategi pengembangan pendidikan dalam implementasi MBKM.

Ia menyebutkan bahwa terdapat dua hal yang perlu segera dikembangkan oleh pemerintah saat ini. Yaitu memberikan kesempatan pada dosen di vokasi secara terstruktur, terprogram dan terencana untuk magang di dunia bisnis sesuai kemampuan bidang keilmuan serta fasilitasi uji kompetensi bagi calon lulusan vokasi.

“Apabila MBKM dapat dijadikan ramuan dan proses belajar yang fleksibel dan mengedepankan taut dan sesuai (link and match) dengan dunia kerja atau berkarya, maka InsyaAllah hasil pendidikan vokasi ini akan memperkuat sumber daya yang unggul untuk Indonesia yang Berjaya,” ujarnya dalam rilis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Senin (8/2/2021).

Baca juga  Corona Kabupaten Bogor: Positif Turun, 35, Sembuh Meningkat, 26

Prof Dr Arif Satria, Rektor IPB University turun memberikan pemikirannya. Prof Arif mengatakan, pandemi telah menimbulkan percepatan perubahan sehingga diperlukan mindset positif agar dapat memasuki berbagai perubahan termasuk di dunia pendidikan. Di era saat ini, selain perubahan seperti pembelajaran secara daring hingga MBKM diperlukan untuk mempersiapkan pembelajar tangkas lincah dan tangguh.

“IPB University pun selalu merespon dengan cepat melalui kurikulum baru baik bagi pendidikan sarjana maupun vokasi. Respon tersebut diperlukan agar lulusan dapat menciptakan industri baru dan berbagai inovasi melalui future practice,” ujar Prof Arif Satria.

Dr Wilhan Sakarinto selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi turut menjelaskan kebijakan dan strategi pendidikan vokasi tingkat D4 yang dipopulerkan melalui istilah sarjana terapan. Strategi utama yang disusun berupa sembilan poin paket link and match yang dimulai dari penyusunan kurikulum.

Baca juga  Gempa Sukabumi, Terasa Hingga Ke Wilayah Bogor Raya

Dengan demikian, diharapkan dapat menghasilkan lulusan vokasi yang kompeten dengan integritas tinggi. Konsep pembelajaran masa kini atau kurikulum yang perlu diterapkan yakni dengan melatih dan meng-empower peserta didik agar dapat bergairah dalam belajar dan bekerja sesuai minat dan bakatnya.

“Softskill itu harus lebih diperhatikan daripada sekedar hardskill. Kita tidak akan mencetak tukang atau robot yang tidak lengkap literasi, emosional, dan social ability-nya.  Itu adalah  ciri lulusan vokasi masa kini sehingga project based learning untuk penguatan softskill is a must,” ungkapnya.

Wilhan menjelaskan, pihaknya telah merencanakan enam program utama di tahun 2021. Salah satunya adalah meng-upgrade 200 pendidikan vokasi menjadi D4 atau sarjana terapan.

Mulai tahun 2021 dan tahun depan  akan diimplementasikan beberapa program pendidikan D4, D2, SMK-D2 fast track,dan SMK 3 tahun. Selain itu, program Merdeka Belajar yang lebih fleksibel dapat diterapkan dan bersifat optional tergantung kebijakan perguruan tinggi masing-masing.

Baca juga  Elkan Baggott Nyaman Bersama Skuad Garuda

“Melalui beberapa program pendidikan berkonsep teaching factory dan teaching industry tersebut diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan industri maupun terampil sebagai pengusaha,” pungkasnya.

Ir Lien Herlina, MSc selaku Direktur Pengembangan Program dan Teknologi Pendidikan IPB University berbagi informasi terkait implementasi MBKM untuk program sarjana terapan pada pendidikan vokasi IPB University. Ia menyebutkan implementasi tersebut merupakan bagian dari transformasi pendidikan yang sangat penting.

Ia menyebut, kurikulum pendidikan vokasi yang telah diterapkan oleh IPB University berusaha mendukung lulusan yang tangkas. Upaya ini dilakukan melalui program upskilling, reskilling, dan new job yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan baru.

Beserta itu pula diterapkan skillset abad 21 dalam muatan pembelajaran vokasi demi membangun kualitas karakter yang dapat membekali peserta didik untuk mampu menghadapi lingkungan yang terus berubah.

“Struktur kurikulum tersebut sebagai bantalan adaptasi, ” tegasnya. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top