Kota Bogor

Mempererat Silaturahmi, Paguyuban Lintas Alumni Yapis Gelar Santunan dan Buka Puasa Bersama

BOGOR-KITA.com – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan peduli terhadap sesama khususnya alumni dan keluarga besar SMP Yapis, Paguyuban Lintas Alumni Yapis angkatan 1985-1995 menggelar santunan dan buka puasa bersama di gedung SMP Yapis jalan Ahmad Yani, Kelurahan Bantarjati, Kota Bogor, Sabtu (17/6/2017).

Ketua Paguyuban Lintas Alumni SMP Yapis Suwito menuturkan, tujuan utama dari kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi sehingga semakin mempererat persaudaraan. Selain itu paguyuban juga ingin lebih meningkatkan kegiatan ke bidang sosial.

“Selama ini kami turut berpartisipasi dan peduli terhadap alumni dan keluarga SMP Yapis dengan cara memberikan bantuan,” kata Suwito.

Khusus untuk kegiatan hari ini Suwito menambahkan, yakni buka puasa bersama dan santunan bagi 70 anak yatim. 25 bagi siswa SMP Yapis yang masih bersekolah, 10 orang warga sekitar dan sisanya putra-putri alumni Yapis yang sudah yatim piatu.

Baca juga  KPRI Beriman Gelar RAT ke-26

Suwito yang merupakan alumni Yapis angkatan 88 dan saat ini bertugas di Lanud ATS menerangkan, kegiatan santunan ini tidak hanya dilakukan di bulan Ramadhan, bahkan sebelumnya pun paguyuban sudah banyak melakukan kegiatan santunan.

Salah satunya pengumpulan dana untuk Dela puteri dari alumni angkatan 86 yang juga pernah dijenguk Wali Kota Bogor Bima Arya.

Sebagai informasi jumlah alumni SMP Yapis lebih dari 1.000 orang. Namun yang aktif saat ini baru 10 angkatan dengan jumlah sekitar 400 orang.

Terkait kegiatan ini, salah satu guru SMP Yapis Drs. Trisno Kusumo Wartono mengaku merasa terharu dengan kegiatan yang dilakukan anak didiknya. Tidak salah jika ia selalu mengingatkan mereka agar jangan pernah melupakan sejarah, sejarah hidup dalam mengeyam pendidikan.

Baca juga  Tidak Hanya Undian, CSR Bank Pasar Kota Bogor Serahkan Santunan 50 Anak Yatim

Kedua, kata Trisno jangan pernah melupakan jasa guru, karena tanpa guru kita semua buta dan tidak tahu akan kemana, tetapi guru juga jangan dianggap segalanya.

Ia menekankan, perlu dukungan dan kebersamaan peserta didik untuk sama-sama membangun kedisiplinan. Sebab, kedisiplinan dalam belajar akan menentukan sukses dimasa depan.

“Oleh karena itu jadikanlah kegiatan ini menjadi contoh untuk anak-anak dan adik-adik kita. Kebersamaan ini tidak akan terputus sampai kapanpun,” katanya. []Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top