Mahasiswa LSPR Selenggarakan Seminar Perubahan Iklim dan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Alam melalui Kadyanga
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Dalam mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Masyarakat, Mahasiswa Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Jakarta membentuk sebuah komunitas untuk Pemberdayaan Masyarakat yang didasari pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Melalui Kadyanga: “Langkah Kecil Untuk Misi Yang Besar”, Mahasiswa IRC25-2SP jurusan International Relations Communication memilih desa Karang Tengah, Babakan Madang, Kabupaten Bogor sebagai target pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat untuk serangkaian kegiatan dengan tema “Transisi Adaptasi Masyarakat Tangguh melalui Edukasi dan Aksi Berkelanjutan untuk Alam Menuju Kehidupan Lestari”.
Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Kadyanga terbagi dalam pra-acara dan acara utama yang masing-masing diadakan 2 hari.
Kegiatan Pra-acara Kadyanga dilaksanakan pada 14 & 21 Juni 2024 di SDN 02 Karang Tengah dengan tujuan membantu para siswa agar dapat menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Fokus acara meliputi edukasi perubahan iklim dan praktek membuat tanaman gantung dan juga edukasi 3R dan pengurangan sampah plastik.
Acara Utama Kadyanga dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 5 & 6 Juli 2024. Hari pertama diawali dengan panitia Kadyanga yang melaksanakan “Hari Kilap Kadyanga” dengan gotong royong membersihkan wilayah desa, kemudian dilanjutkan dengan sesi permainan bersama anak-anak di RW 08 Desa Karang Tengah.
Di hari kedua, Kadyanga melaksanakan Workshop dalam bentuk seminar dan pelatihan kesiapsiagaan bencana alam kepada masyarakat di Karang Tengah. Dalam melancarkan kegiatan ini, Kadyanga juga menggandeng dua komunitas yaitu Yapeka dan Korgad Rescue. Acara yang diadakan di Kantor Desa Karang Tengah ini terdiri dari dua sesi, yaitu sesi pertama Seminar edukasi tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, lalu diikuti oleh sesi kedua Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Alam.
Ketua pelaksana, Catharina Zvica menyatakan bahwa Kadyanga: “Langkah Kecil Untuk Misi Yang Besar” merupakan suatu project yang dibentuk agar masyarakat desa lebih peduli terhadap masalah perubahan iklim.
“Melalui kegiatan yang dibawakan oleh Kadyanga kami berharap bahwa warga desa akan lebih mengerti tentang pengaruh perubahan iklim, seperti bencana alam longsor yang beberapa kali terjadi. Hal ini dikarenakan Desa Karang Tengah memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, sehingga harus dapat dioptimalkan dengan pembekalan mitigasi dan adaptasi terhadap faktor-faktor ancaman.”
Sesi pertama dilalui dengan pemaparan materi oleh Bapak Dosen Yoseph Kurniawan mengenai “SDGs Desa: mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional berkelanjutan”. Beliau menjelaskan mengenai agenda SDGs Desa dalam 18 tujuan pembangunan berkelanjutan dan pentingnya agenda ini untuk pembangunan ekonomi, sosial, lingkungan, hukum dan tata kelola masyarakat Desa Karang Tengah. Dalam pemaparannya, beliau juga menjelaskan tentang prinsip SDGs desa yang Universal, integrasi dan inklusif dimana seluruh aspek pembangunan desa harus dirasakan manfaatnya oleh semua warga desa tanpa ada satu pun yang tertinggal.
Pemaparan materi selanjutnya dibawakan oleh Yapeka, Lembaga Swadaya Masyarakat tentang edukasi perubahan iklim oleh sdri. Bella Arinda dari tim Yapeka. Ia menjelaskan mengenai pentingnya bagi masyarakat sebagai penduduk bumi untuk beradaptasi dengan isu perubahan iklim.
Ia juga menjelaskan perbedaan antara faktor yang menjadi penentu pola cuaca dalam jangka waktu panjang yaitu faktor alam seperti la nina dan el nino serta perbedaanya dengan pola cuaca yang berubah karena faktor manusia, berkaitan dengan emisi gas rumah kaca. Selanjutnya, sdri. Bella juga menyebutkan mitigasi dan adaptasi yang perlu dilakukan seperti dengan bertransisi ke energi terbarukan, memperhatikan deforestasi, menghemat energi, melakukan pemilihan produk & makanan yang tidak meninggalkan jejak emisi, memastikan infrastruktur tahan cuaca ekstrim, dll. Sesi pertama kemudian ditutup dengan pemberian plakat dari panitia Kadyanga sebagai bentuk apresiasi kepada tim Yapeka.
Sesi kedua kembali dilanjutkan dengan pelatihan mengenai kesiapsiagaan bencana oleh Korgad Rescue yang diawali dengan pemberian materi mengenai metode pertolongan di air. Pengenalan metode penyelamatan reach, throw, row, go, tow dalam menyelamatkan korban tenggelam di air yang mudah untuk dilakukan sesuai dengan aturan keselamatan. Selain itu tim Korgad Rescue melanjutkan dengan metode pertolongan pertama (first aider) yaitu penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan penanganan kasus gawat darurat, terlatih untuk tingkat dasar. Pengenalan tentang referensi anatomi bagian tubuh manusia untuk mengetahui area vital supaya dapat ditangani dengan baik.
Tim Korgad Rescue juga memperkenalkan jenis jenis luka dan cedera serta cara penanganannya yang tepat sebagai seorang penolong untuk menolong orang yang luka atau cedera. Sesi ini ditutup dengan pemberian plakat dari Panitia Kadyanga, sekaligus menjadi penutupan dari rangkaian kegiatan Acara Utama Kadyanga pada hari itu.
Seluruh kegiatan yang dilaksanakan Kadyanga mulai dari Pra-Acara hingga Acara Utama, diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesadaran dalam menghadapi perubahan iklim demi masa depan lingkungan Desa Karang Tengah, serta kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana alam dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman bagi Desa Karang Tengah. Karena mahasiswa juga perlu berperan untuk ikut andil dalam penyuksesan dari setiap poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, maka setiap pelaksanaan kegiatan oleh Kadyanga inilah yang menjadi langkah awal para mahasiswa untuk menciptakan perubahan kepada masyarakat.