Kota Bogor

Komisi III DPRD : Trem di Kota Bogor Tidak Mendesak

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Komisi III DPRD Kota Bogor menilai kehadiran trem di Kota Bogor tidak terlalu mendesak dan tidak berpedoman pada Perda nomor 8 tahun 2023 tentang Transportasi.

Hal itu dikatakan Sekretaris Komisi III DPRD Kota Bogor, Bambang Dwi Wahyono saat rapat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor pada Selasa (6/2/2024).

Bambang mengungkapkan dalam pembahasan Perda tentang Transportasi, Dishub Kota Bogor menyatakan bahwa klausul tentang kehadiran trem harus dipersiapkan secara matang dan berlandaskan dengan kajian yang mendalam.

“Saat pembahasan di Pansus Perda, Dishub mengaku belum siap, tapi kenapa tiba-tiba sekarang sudah ada pembahasan trayek dan kerjasama pengadaan barangnya. Ini kan tidak berpedoman kepada Perda yang sudah ditetapkan, di samping itu juga Perwali belum ada. Jadi apa sebenarnya motif di balik trem ini,” kata Bambang.

Bahkan, kata Bambang di dalam rencana kerja Dishub yang sudah tertuang didalam APBD 2024, dirinya tidak melihat satupun program yang menyebut soal pengadaan trem ataupun kajian tentang trem.

Baca juga  Ini Lokasi SIM Keliling Kota Bogor Jumat 22 Desember 2023

Dengan demikian, Bambang menilai pengadaan trem di Kota Bogor terlalu memaksakan dan menimbulkan problematik bahkan bisa menjadi beban bagi Kota Bogor kedepannya.

Bambang menyatakan, bahwa kinerja Dishub Kota Bogor seperti tidak memiliki arah dan prioritas dalam mengatasi persoalan transportasi di Kota Bogor. Mulai dari program reduksi angkot, rerouting, Biskita dan pemeliharaan sarana dan pra sarana, semuanya tidak konsisten dijalankan oleh Dishub Kota Bogor.

“Kami tidak melihat prioritas program dan arah kebijakan yang serius dari Dishub dan Pemkot Bogor dalam mengatasi persoalan perhubungan. Jadi ini seperti kutu loncat, program yang satu belum selesai, sudah loncat lagi ke yang lain. Kami sangat menyayangkan hal tersebut,” ungkapnya.

Baca juga  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor Kamis 28 Maret 2024: Mall Boxies

Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, Komisi III DPRD Kota Bogor tidak menolak kehadiran trem di Kota Bogor. Hanya saja, sangat disayangkan jika program yang sudah disusun dan sudah berjalan tidak diselesaikan hingga tuntas yang menyebabkan program-program yang sudah ada menjadi terbengkalai.

“Jadi intinya trem ini masih jauh api dari penggorengan. Buat apa fokus kesana, lebih baik selesaikan dulu program yang ada baru menyusun program yang baru,” tandasnya.

Di sisi lain, Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin, menyoroti soal tidak terurusnya Terminal Bubulak. Ia menyayangkan Pemkot Bogor tidak menindaklanjuti DED dan FS yang sudah disusun sejak 2021 untuk pengembangan Terminal Bubulak menjadi kawasan TOD.

“Kemarin itu Bubulak saja harus viral dulu baru Pemkot turun. Ini kajian DED dan FS yang sudah ada seharusnya ditindaklanjuti, bukan malah loncat ke program yang belum pasti seperti trem. Kami sangat menyayangkan hal tersebut,” ucap Zenal.

Baca juga  Gowes Bareng, Dedie Kenalkan Kota Bogor ke Wali Kota Lubuklinggau dan Bupati Musi Rawas

Dari hasil rapat dengan Dishub tersebut, Komisi III DPRD Kota Bogor memberikan saran kepada Dishub Kota Bogor agar menentukan program prioritas yang akan dijalankan pada 2024 ini.

Nantinya Komisi III DPRD Kota Bogor juga akan menggelar rapat secara rutin dengan Dishub Kota Bogor untuk memantau progres program yang sudah disusun agar kinerja Dishub Kota Bogor tetap on the track.

“Jadi rekomendasi kami Dishub Kota Bogor cukup jalankan saja program yang sudah ada dan sudah berjalan selama ini. Kami di Komisi III DPRD Kota Bogor akan melakukan pengawasan secara rutin terkait capaian kinerja dan program dari Dishub Kota Bogor secara berkala kedepannya,” pungkasnya. [] Ricky

Ikuti Bogorkita di Google News

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top