Kota Bogor

Kasus Positif Covid-19 Meningkat, RSUD Kota Bogor Tambah Dua Kali Lipat Tempat Tidur

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kota Bogor, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menambah dua kali lipat kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19.

RSUD Kota Bogor sebelumnya mempunyai 72 tempat tidur kini ditambah dua kali lipat menjadi 150 tempat tidur, sementara itu pasien yang sebelumnya hanya 24 orang yang dirawat bertambah menjadi total 57 orang.

Direktur RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir mengatakan, jumlah pasien saat ini total 57 orang, dengan rincian 51 dewasa, enam anak-anak. Untuk kasus berat empat orang dan sedang 48 orang sedang.

“Kapasitas RSUD Kota Bogor saat ini sebanyak 150 tempat tidur, atau ditingkatkan dua kali lipat dari sebelumnya yang hanya 72 tempat tidur,” ungkap Ilham, Minggu (6/2/2022).

Baca juga  RSUD Kota Bogor dan Pers Bersinergi Untuk Pembangunan Berkelanjutan

Ilham menjelaskan, dengan jumlah pasien dan total tempat tidur yang tersedia bisa dihitung Bed Occupancy Rate (BOR) sebanyak 38 persen. Apabila dengan kapasitas saat ini tidak mencukupi, maka akan dibuka RS Perluasan.

“Jika penuh kami buka RS perluasan. Dengan catatan saat ini Tenaga Kesehatan (Nakes) masih mencukupi. Sedangkan untuk pasien dari luar Kota Bogor dikisaran 40 persen yang dirawat di RSUD Kota Bogor,” jelasnya.

Saat ini, kata Ilham tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Kota Bogor sebanyaj 967. Sedangkan untuk aktivasi RS perluasan bisa dilakukan apabila angka BOR 80 persen.

“Jadi bukan hanya tergantung BOR RSUD Kota Bogor saja, seperti teori bejana terhubung,” katanya.

Baca juga  Sambut Obama, Pemkot Bogor Dukung Kelancaran Lalu Lintas

Ilham memaparkan, dengan ditambahnya kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 ini, tidak menggangu layanan pasien umum, sebab saat ini layanan pasien umum masih berjalan seperti biasa.

“Untuk pasien umum dibuka, tapi perlahan mulai kami batasi, karena saat ini jumlah rujukan kasus umum yang spesialistik dari RS tipe C juga meningkat. Untuk penyakit-penyakit domain RS rujukan regional,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top