Jadi Jalur Alternatif Lalu Lintas, Warga Desa Babakan Minta Pengguna Jalan Tidak Ugal ugalan
BOGOR-KITA.COM, CISEENG – Penutupan total jalan raya Haji Usa yang jadi akses jalan utama penghubung antara Parung dan Ciseeng membuat lalu lalang kendaraan akan dialihkan ke jalan wilayah Desa Babakan arah Desa Putatnutug dan sebaliknya.
Rencana rekayasa lalu lintas tersebut diperkirakan berlangsung selama tiga (3) bulan lebih mulai akhir September 2024 hingga akhir Januari 2025 saat pelaksanaan pembangunan. jembatan Sasak selesai dilaksanakan.
Berkaitan hal itu, warga Desa Babakan berharap agar pengalihan lalu lintas itu dapat diperhatikan secara serius sebab akan berdampak pada aktivitas warga masyarakat dari beberapa kampung yang ada di desa tersebut.
“Ini kan jalan utama di dalam desa dan banyak kampung pemukiman warga. Jadi tolong diperhatikan keselamatan dan kenyamanan warga disini,” ungkap Andi (39) seorang warga desa tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Babakan Marwan Suherman yang dikonfirmasi redaksi terkait rekayasa lalu lintas ini mengatakan pihaknya masih berkoordinasi soal tersebut dengan Pemcam Ciseeng dan Polsek Parung.
“Sampai saat ini seingat saya belum ada koordinasi dengan Pemdes Babakan. Ini masih saya koordinasikan dengan pihak Pemcam Ciseeng dan Polsek Parung,” ujar Kades Marwan, Selasa (24/9/2024).
Ia menambahkan, adanya kekhawatiran dari warga soal pengalihan lalu lintas itu menjadi hal wajar, terlebih lagi mobilitas atau lalu lalang kendaraan (mobil) yang melewati jalan di dalam desa ini akan semakin banyak jumlahnya.
“Bahkan kemarin saja sudah ada truk tronton yang masuk melintas ke jalan Desa Babakan. Namun hingga sekarang belum ada tembusan (koordinasi) soal rencana rekayasa lalu lintas tersebut,” ujar Marwan Suherman.
Rencana penutupan jljalan Haji Usa ini karena akan ada proyek pembangunan jembatan baru Sasak di Desa Ciseeng. Proyek pembangunan jembatan senilai 1 miliar lebih ini merupakan hasil lelang tender pada Dinas PUPR Pemkab Bogor.
Proyek yang dibiayai dari pajak uang rakyat ini akan dilakukan oleh penyedia jasa PT. Bangun Pesona Prima dan PT. Nusa Karya Pembangunan sebagai pihak perusahaan konsultan pengawas. Sedangkan SPMK proyek dimulai pada tanggal 17 September 2024.
“Masa waktu pengerjaan 95 hari, plus masa pengeringan lantai beton selama 28 hari. Diperkirakan pekerjaan selesai ada akhir bulan Januari 2025,” ungkap Candra Trikaya, Kepala UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan Wilayah Parung. [] Fahry