Kab. Bogor

Ingin Tahu Peluang Kerja Lulusan Departemen Manajemen Hutan IPB, Simak Penjelasannya

Prof Dr Dodik Ridho Nurohmat

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Dalam rangka promosi dan pengenalan kepada siswa-siswi SMA, Departemen Manajemen Hutan (DMNH) Fakultas Kehutanan IPB University menggelar kegiatan Bidik Siswa SMA Pilihan, Sabtu (20/2/2021).

Ketua Departemen Manajemen Hutan (MNH), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University, Dr Muhdin mengatakan bahwa Departemen MNH dapat menjawab tantangan pengelolaan hutan Indonesia dengan menyediakan sumber daya manusia  yang unggul. Kegiatan ini menghadirkan Prof Dr Dodik Ridho Nurohmat, Dosen IPB University dari Departemen Manajemen Hutan yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi.

Prof Dodik menyebutkan bahwa IPB University merupakan pilihan terbaik bagi siswa-siswi SMA. IPB University sebagai kampus terbaik di Indonesia memiliki segudang keunggulan dan prestasi. Tak hanya unggul pada sisi riset, IPB University juga telah menduduki ranking 59 dunia oleh QS World University Ranking (WUR) untuk kategori Pertanian dan Kehutanan. Perolehan tersebut tak luput dari kontribusi Fahutan. Bahkan, IPB University juga meraih jajaran 100 besar dunia untuk tiga tujuan dan indicator Sustainable Development Goals (SDGs) oleh Times Higher Education (THE) University Impact Rankings.

Fahutan IPB University tak hanya ingin mencetak lulusan yang berdaya saing tinggi, namun juga turut mendorong Sumberdaya Manusia (SDM) yang selalu berkontribusi bagi kemaslahatan manusia dan lingkungan. Memilih Departemen MNH sebagai pilihan utama untuk melanjutkan studi S1 juga menjadi pilihan yang bijak.

Baca juga  Ada Kunker DPR RI Jalan Parungpanjang Mendadak Sepi, Kok Bisa?

Prof Dodik menyebutkan bahwa amat jarang orang-orang mengetahui prospek kerja lulusan Departemen MNH. Padahal, bidang manajemen hutan tak hanya diperlukan dalam berbagai aspek kehutanan dan kehidupan, namun juga sipil dan keteknikan.

“Lingkupnya, manajemen hutan itu bukan hanya di dalam hutan atau manajemen hutan tetapi ada juga on forest untuk mengatur tegakan dan struktur hutan. Off forest untuk mempelajari bagaimana berkolaborasi dengan masyarakat sekitar hutan dan kebudayaannya, bagaimana cara menciptakan bisnis yang baik serta yang terakhir manajemen lingkungannya,” jelasnya dalam rilis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Senin (22/2/2021).

Departemen MNH telah memperoleh akreditasi nasional dengan nilai “A” dari BAN-PT dan juga telah memperoleh Akreditasi Internasional dari The Society of Wood Science & Technology (SWST). Fasilitas dan infrastruktur Departemen MNH dibandingkan dengan universitas lainnya juga terbilang amat baik.

“Mulai dari Hutan Pendidikan Gunung Walat di Sukabumi (ini adalah kebanggaan IPB University), Pusat Informasi Kehutanan (PInK), serta fasilitas bagi berbagai aktivitas mahasiswa intra dan ekstra, nasional maupun internasional. Bahkan, Fahutan juga telah menjadi insiator dalam berdirinya ASEAN Forestry Student Association (AFSA) pada tahun 1993. Organisasi tersebut juga menjadi salah satu organisasi mahasiswa yang resmi diakui oleh Sekretariat ASEAN,” imbuhnya.

Mahasiswa yang gemar mengikuti kegiatan keilmiahan juga dapat bergabung dalam Forest Management Student Club di bawah Departemen MNH ataupun kegiatan pecinta alam Lawalata. Prospek kerjanya pun amat luas, lulusan dapat bekerja di pemerintahan, perguruan tinggi, lembaga penelitian, hingga perusahaan swasta. Lulusan juga dapat menggeluti bisnis pertanian dan kehutanan yang di zaman modern ini kian diminati.

Baca juga  Jokowi Bersama Unsur Pentahelix Akan Tanam 80 Ribu Bibit Tanaman di Sukajaya

Ia menyebutkan bila ilmu kehutanan, khususnya manajemen hutan dapat membuka pintu masa depan terutama bila membicarakan forestry and environment 4.0. Untuk mengelola perhutanan modern membutuhkan SDM yang dapat mengoperasikan teknologi terkini dan mengintepretasikan data dengan bantuan Artificial Intelligence. Selain itu, kemampuan untuk mengembangkan produk-produk berbasis hutan secara online juga dibutuhkan.  Iklim bisnis masa depan seperti ecotourism dan digital nomad  memiliki peluang yang luar biasa dan akan terus dikembangkan.

M Deni Ermansyah, S.HUt, Alumnus IPB University dari Departemen MNH yang kini menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia Umum dan IT Perum Perhutani juga menyebutkan bila prospek kerja lulusan Departemen MNH amat menjanjikan. Hal tersebut yang menjadi salah satu alasannya memilih Departmen MNH disamping Fahutan memiliki ikatan alumni yang kuat dan kompak serta penyediaan beasiswa yang banyak. Komunitas manajemen hutan juga dinilai sangat proaktif sehingga tak heran lagi bila lulusannya dapat sukses di berbagai sektor. Baik di sektor bisnis kehutanan, pemerintahan, dan swasta.

Baca juga  Survei indEX Research Tempatkan Ridwan Kamil 3 Besar Capres

Mahtuf Ikhsan, S.Hut, yang kini mendapatkan beasiswa Erasmus Mundus untuk bidang Eropean Forestry di enam negara Eropa juga turut menceritakan peluang lulusan kehutanan. Ia sendiri memiliki pengalaman membanggakan yakni telah bekerja di Jepang untuk mengelola global forest education. Dalam kesempatan ini, Mahtuf memperkenalkan tentang masa depan lulusan kehutanan berdasarkan tren ekonomi berbasis jasa dan kehutanan.

Menurutnya, semenjak era pandemi, bisnis berbasis jasa secara digital kian dibutuhkan masyarakat dunia. Peranan digitalisasi tersebut amat penting sehingga sektor agrikultur dan kehutanan perlu menyesuaikan diri di masa mendatang.

Ia menyebutkan bahwa Finlandia juga telah mengembangkan bisnis kehutanan berbasis jasa seperti aplikasi monitoring hutan, aplikasi relaksasi berbasis suara hutan, pengembangan green vertical dan arsitektur untuk perkantoran hingga tur virtual hutan. Kini, pengembangan 5G untuk sektor kehutanan oleh Vodafone UK untuk mempelajari dampak perubahan iklim pada struktur hutan juga turut dikembangkan.

Digitalisasi dan service based economy akan mengembangkan sektor kehutanan ke depannya. Sehingga mahasiswa kehutanan perlu juga mempersiapkan diri. Mulai dari pengembangan skill dan pengetahuan, membangun posisi tawar di masyarakat dan mengembangkan diri terutama dengan adanya kurikulum K-2020.

“Ketika kuliah, kalian jangan  hanya mengejar kertas (ijazah) atau diploma tersebut, namun mempelajari pengetahuan tersebut untuk berguna di masa mendatang,” imbuhnya. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top