Huntap Kota Bogor Untuk Masyarakat Terdampak Bencana Selesai Akhir September
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Sebanyak 38 hunian tetap (huntap) yang dibangun untuk masyarakat terdampak bencana di Kota Bogor diperkirakan selesai pada akhir September 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, usai meninjau lokasi pembangunan huntap di Jalan Ciranjang, Kelurahan Pamoyanan, Bogor Selatan, pada Selasa (10/9/2024).
Syarifah menjelaskan bahwa progres pembangunan saat ini telah mencapai 70-80 persen dan diperkirakan selesai pada bulan ini.
“Kalau dari kontraktornya menyebut di bulan September ini selesai. Jadi, mungkin nanti di Oktober akan dilakukan serah terima kunci,” ungkapnya.
Ia mengatakan, 38 rumah tersebut sudah memiliki calon penghuni yang terdiri dari warga terdampak bencana, termasuk korban bencana di Empang pada tahun 2023, yang kehilangan tempat tinggal di bantaran sungai.
“Mereka tidak memiliki alas hak atas lahan tempat tinggalnya sebelumnya, karena itu adalah lahan negara. Tidak ada pilihan lain selain pindah ke hunian tetap yang disediakan,” jelas Syarifah.
Menurut Syarifah, hunian tetap ini tidak hanya diperuntukkan bagi warga Empang, tetapi juga dari wilayah lain seperti Batutulis dan Lawanggintung.
“Sistemnya nanti mungkin berupa sewa agar rumah ini tidak diperjualbelikan. Untuk besarannya baru akan dibicarakan lebih lanjut,” katanya.
Huntap ini, lanjut Syarifah merupakan program dari BNPB pusat, dengan lahan yang disediakan oleh pemerintah Kota Bogor sesuai dengan peruntukan tata ruang untuk pemukiman.
“Prosesnya dimulai sejak 2023 dan akhirnya dipilihlah lokasi di Pamoyanan dengan luas sekitar 4000 meter persegi, cukup untuk 38 rumah,” ucapnya.
Pemerintah Kota Bogor juga mendampingi penyelesaian infrastruktur pendukung, seperti akses jalan dan koordinasi dengan PLN serta PDAM untuk jaringan listrik dan air.
Syarifah juga menjelaskan, pentingnya pembangunan rumah susun di masa depan untuk warga yang tinggal di bantaran sungai.
“Masih banyak rumah di bantaran sungai yang sebenarnya tidak diperbolehkan. Kami akan mencoba mencari lahan untuk membangun rumah susun di masa depan, mungkin di sekitar sini,” tutupnya. [] Ricky