BOGOR-KITA.com – Jangan terlalu lama berhenti belajar atau terlalu lama berhenti dari dunia pendidikan, karena akan menghilangkan semangat.
Hal ini dikemukakan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat menghadiri wisuda ke-69 Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, di Gedung Braja Mustika, Jalan Dr. Semeru, Kecamatan Bogor Barat, Rabu (9/10/2019).
Dalam kesempatan tersebut Bima Arya menuturkan kebanggannya terhadap UIKA Bogor. Pasalnya, UIKA Bogor masuk dalam 100 universitas terbaik di Indonesia menurut Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2019.
Bima menguraikan 4 tujuan pendidikan menurut Ibnu Khaldun, yakni mengasah akal pikiran, mendapatkan rejeki, membangun peradaban dan meningkatkan keyakinan serta kedekatan kepada Allah SWT.
“Jika ilmu yang didapat tidak menghasilkan keempat output atau outcome tadi, rasanya akan menjadi generasi yang merugi. Tapi di UIKA Bogor, saya melihat keempat tujuan pendidikan berjalan dengan nyata dan Insya Allah semangatnya dimiliki para wisudawan dan wisudawati,” kata Bima.
Ia mengaku ingin melihat para wisudawan dan wisudawati UIKA melanjutkan pendidikan yang didapat ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga semakin banyak orang yang beradab dan dekat serta takut kepada Allah SWT.
Tercatat, berdasarkan data Kemenristekdikti tahun 2017, jumlah Doktor di Indonesia hanya 31 ribu atau 143 orang per 1 juta. Jika dibandingkan dengan Malaysia, 509 orang per 1 juta, Amerika 9.850 orang per 1 juta.
“Sejatinya ilmu itu bukan soal hasil, ilmu itu proses, yang utama adalah nilai. Banyak orang yang mendapatkan gelar tapi tidak dengan ilmunya, istilahnya STIA, sekolah tidak ijazah ada. Karenanya mari kita yakinkan, ini adalah babak baru dan bukan akhir. Proses baru berikutnya sangat menantang,” tegas Bima.
Apresiasi juga disampaikan Wali Kota atas tema wisuda yang diusung, yakni “Membangun Peradaban Masyarakat Milenial Melalui Penguatan Ilmu dan Adab”. Menurutnya tema tersebut adalah doa bagi para wisudawan dan wisudawati agar menjadi insan yang berilmu dan beradab kedepannya.
Tak hanya itu, kepada semua yang hadir, Bima mengungkapkan ada dua hal yang menentukan kesuksesan seseorang, yaitu kompetensi dan karakter.
“Menurut saya, porsinya 70 persen karakter dan 30 persen kompetensi. Banyak orang berilmu tapi tidak beradab, banyak orang yang cerdas tapi tidak berkualitas, banyak orang mumpuni tapi tidak punya nurani. Tapi orang yang hebat, melesat ke puncak, bertahan lama, istiqomah dan khusnul khatimah adalah orang yang memiliki karakter dan berbasis nilai-nilai tadi,” kata Bima.
Sebelumnya Rektor UIKA Bogor, Ending Bahruddin menyebutkan, di wisuda ke-69 tahun 2019 ini ada 502 orang yang diwisuda, terdiri dari 23 magister, 36 doktor, 422 sarjana dan 21 diploma 3.
Dari para mahasiswa yang diwisuda tahun 2019, ada wisudawan yang menorehkan prestasi membanggakan, diantaranya Dr. Rohana Ithnin yang menjadi wanita pertama di Singapura yang menjadi anggota penuh Jawatan Kuasa Fatwa Singapura, Dr. Musyaddad menjadi penerjemah resmi khutbah di Masjidil Haram Mekah dan Dr. H.M Zaitun Rasmin menjadi Wakil Sekjen Bidang Ukhuwah Islamiyah MUI. [] Admin/Humas Pemkot Bogor