Erdogan ke Indonesia, Alumni Turki Dorong Penguatan Kemitraan Strategis Dua Negara
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan melakukan kunjungan kerja ke Indonesia. Erdogan rencananya akan diterima Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu 12 Februari 2025.
Alumni Turki Indonesia menyampaikan selamat datang kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Ibu Negara Emine Erdogan.
“Alumni Turki Indonesia melihat kehadiran pemimpin Turki menjadi medium untuk memperkuat hubungan dua negara,” ujar Ketua Alumni Turki Indonesia Dr. Muhammad Syaroni Rofii, Senin (10/2/2025).
Dikatakan Syaroni, Indonesia dan Turki telah terhubung sejak abad 16 dan berlanjut ke era modern. Selanjutnya, dalam era modern, hubungan dua negara terbangun sejak sejak tahun 1950, kini telah memasuki tahun ke 75, telah banyak peristiwa yang mewarnai perjalanan keduanya.
“Alumni Turki melihat sejarah masa lalu sebagai pijakan penting dalam membangun kerjasama di masa kini dan masa depan,” lanjut Syaroni.
Syaroni menilai, Presiden Prabowo Subianto memiliki kedekatan dan hubungan baik dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
“Kedua pemimpin negara memiliki visi yang sama dalam melihat dinamika geopolitik dunia yang dinamis dan memilih pendekatan advokasi untuk mewujudkan keadilan global,” ungkap alumni Marmara University Istanbul.
Syaroni menguraikan, Indonesia dan Turki merupakan dua negara Muslim dengan ekonomi terbesar di dunia ditandai dengan keanggotaan mereka pada kelompok elit ekonomi G-20. Selain itu, Indonesia dan Turki banyak terlibat dalam memperkuat Organisasi Kerjasama Islam (OKI), sekaligus menjadi pionir lahirnya organisasi Developing Eight (D-8) yang memiliki fokus pada penguatan ekonomi negara-negara Muslim.
“Alumni Turki Indonesia mendorong peningkatan kerjasama dalam bidang ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan pertahanan. Indonesia dan Turki masing-masing memiliki pengalaman dalam membangun sektor-sektor dimaksud. Dalam konteks industri pertahanan, Indonesia dan Turki telah berhasil mengembangkan kendaraan tempur lapis baja yang diberi nama tank Harimau dan Kaplan yang diproduksi oleh PT Pindad dan FNSS dari Turki,” jelas Dosen Universitas Indonesia.
Kemudian, Alumni Turki Indonesia mendorong supaya pemerintah Indonesia-Turki memperkuat diplomasi publik yang menekankan pada penguatan people to people diplomacy mengingat adanya trend peningkatan kehadiran mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di Turki dan semakin meningkatnya interaksi antara generasi muda Indonesia dan Turki melalui jalur kebudayaan dan pendidikan. [] Hari