Kab. Bogor

Dinsos Kabupaten Bogor akan Kirim Sembako ke Ponpes di Rumpin yang Hangus Terbakar

Kondisi terakhir di pondok pesantren salafiyah di Kp. Babakan RT 01 RW 06 Desa Kertajaya Kec. Rumpin yang mengalami musibah kebakaran pada hari Minggu (5/9).
Kondisi terakhir di pondok pesantren salafiyah di Kp. Babakan RT 01 RW 06 Desa Kertajaya Kec. Rumpin yang mengalami musibah kebakaran pada hari Minggu (5/9/2021).

BOGOR-KITA.com, RUMPIN – Pasca terjadi musibah kebakaran yang menghanguskan satu bangunan pondok pesantren salafiah di Kampung Babakan RT 1 RW 06 Desa Kertajaya pada Minggu pagi, (5/9/221), Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor akan segera mengirimkan bantuan untuk korban.

Hal ini diucapkan Mustaqim, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Bogor saat dihubungi oleh awak media ini melalui sambungan telepon pribadinya.

“Hari ini Dinsos akan segera kirim bantuan ke pondok pesantren yang terkena musibah kebakaran. Jenis bantuan berupa sembako dan lainnya,” ucap Mustaqim, Senin (6/9/2021).

Sementara di lokasi bencana, saat ini telah dibuat dapur umum yang berlokasi di rumah ustad pengasuh pondok tersebut. Sedangkan para santri, saat ini dievakuasi ke majlis taklim yang lokasinya berada di sekitar area pondok.

Baca juga  Gedung ATC Parung jadi Sentra UMKM

“Dapur umum adanya di rumah pak Ustad. Untuk kebutuhan logistik, selain dari keluarga pontren, juga dibantu oleh warga sekitar, aparatur RT, RW, Kepala Dusun dan Pemdes Kertajaya,” ungkap Puput (41) relawan sosial Kecamatan Rumpin.

Ia menambahkan, saat ini juga telah datang bantuan dari para dermawan dari luar wilayah, diantaranya dari Desa Gobang dan ACT Bogor Barat.

Ustad Haji Jurjani (47) pengasuh pondok menjelaskan, dampak musibah kebakaran selain meluluh lantahkan bangunan juga telah menghanguskan berbagai perlengkapan milik santri, seperti pakaian, peralatan ibadah serta semua buku pelajaran agama.

“Saat ini para santri hanya memakai pakaian yang di badan saja. Untuk konsumsi kami buat dapur umum dan semua santri kami evakuasi ke majlis (tempat mengaji-Red),” papar Jurjani.

Baca juga  Borderline Economic Summit Solusi Jitu Percepat Pembangunan Ekonomi Kabupaten Bogor

Dituturkan olehnya, jumlah santri di pondok tersebut ada 100 orang lebih, sebagian besar adalah warga Desa Kertajaya. Saat ini, lanjutnya, proses belajar mengajar ditunda sementara waktu. Hal ini dilakukan, guna memulihkan kondisi mental para santri serta sambil menunggu kelengkapan sarana pembelajaran.

“Alhamdulillah, kami bersyukur dan berterimakasih saat ini sudah mulai ada bantuan yang datang. Kami juga sudah musyawarah dengan warga, aparatur lingkungan dan desa, untuk kembali berusaha agar pondok pesantren ini bisa dibangun kembali,” pungkas Ustad Jurjani. [] Fahry

1 Comment

1 Comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top