Covid-19 Nasional: Jabar Dapat 2 Catatan Buruk, Kenaikan Kasus dan Kematian
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Provinsi Jawa Barat (Jabar) memiliki dua catatan buruk terkait penanganan covid-19.
Hal ini terungkap dari Laporan Analisis Data COVID-19 yang disusun oleh Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19, periode 6 Desember 2020.
Laporan sepanjang 107 halaman tersebut ditayangkan di laman covid19.go.id, Jumat (11/12/2020).
Dalam laporan yang dibuat mingguan tersebut salah satunya mengupdate daerah zona merah setiap daerah di Indonesia.
Dalam laporan tersebut dibuat peringkat 5 provinsi di seluruh Indonesia dengan kasus terbaik dan terburuk dalam 4 kategori, meliputi
-5 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi dan terendah
-5 provinsi dengan Insidensi kumulatif per 100,000 penduduk tetinggi dan terendah
-5 provinsi dengan kematian tertinggi dan terendah
-5 provinsi dengan tingkat kesembuhan tertinggi terendah
Dalam laporan periode 6 Desember 2020 tersebut, Jabar dicatat sebagai provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi mingguan.
5 Provinsi dengan Kenaikan Kasus Tertinggi sebagai berikut
1.Jawa Barat naik 102.0% (3,712 vs 7,497)
2.Papua naik 725.2% (250 vs 2,063)
3.Jawa Timur naik 25.9% (2,804 vs 3,529)
4.Sulawesi Selatan naik 56.0% (655 vs 1022)
5.Kalimantan Timur naik 23.8% (1223 vs 1514)
Provinsi Jabar juga dicatat sebagai provinsi dengan kenaikan kematian tertinggi kedua, sebagai berikut,
5 Provinsi dengan Kenaikan Kematian Tertinggi:
1.DKI Jakarta naik 56.9% (102 vs 160)
2.Jawa Barat naik 85.3% (34 vs 63)
3.Sumatera Selatan naik 125% (16 vs 36)
4.Nusa Tenggara Timur naik 8x lipat (1 vs 9)
5.Sulawesi Selatan naik 100% (6 vs 12)
Dalam laporan tersbut juga diupdate 10 kabupaten kota di Indonesia dengan kenaikan kasus tertinggi.
Dari 10 daerah tersebut, 7 di antaranya adalah daerah yang ada di Jabar, meliputi
-Kota Depok
-Kota Bekasi
-Kota Bogor
-Garut
-Kota Cimahi
-Kota Tasikmalaya
-Majalengka
Tiga daerah lainnya adalah,
-Kota jayapura
-Mimika
-Kutai Kertanegara
Admin/Hari