Kab. Bogor

BPOM RI Gandeng Seafast IPB University Cetak Pengawas Pangan Daerah Andal

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia menggandeng Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (Seafast) Center, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University untuk meningkatkan kompetensi pengawas pangan di daerah. Ada 60 Calon Junior District Food Inspector (DFI)/pengawas pangan daerah dari seluruh Indonesia yang mengikuti pelatihan berbasis kompetensi pada 21-24 Juni 2021 (batch ke-1) dan 28 Juni – 1 Juli 2021 (batch ke-2).

“BPOM sebagai koordinator pelaksanaan pengawasan keamanan pangan, namun teknis dan supervisi di daerah dilakukan oleh para Inspektur Keamanan Pangan Daerah Kota/Kabupaten. Mereka adalah tenaga pengawas yang memiliki kompetensi di bidang keamanan pangan untuk melakukan pengawasan pangan olahan industri rumah tangga (IRTP),” jelas Kepala Pusat PPSDM POM RI, I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa, SSi, Apt, MPPM, dalam rilis IPB University, Selasa (29/6/2021).

Baca juga  RAPI Kabupaten Bogor Bantu Komunikasi Mudik

Dra Maria Ulfah Apt, MKM dari PPSDM POM menambahkan bahwa unit kompetensi yang dilatihkan oleh fasilitator Seafast Center IPB University terdiri dari tujuh unit kompetensi teknis ditambah dua unit kompetensi pengajar. Syarat kelulusan peserta adalah kehadiran 100 persen, mengumpulkan semua tugas sebagai bukti dukung kompetensi dan mengisi asessment mandiri.

“Peserta yang lulus pelatihan DFI Junior berbasis kompetensi akan direkomendasikan untuk mengikuti sertifikasi BNSP dan jika dinyatakan kompeten akan diterbitkan sertifikat kompetensi,” tandasnya.

Dr Dian Herawati selaku Sekretaris SEAFAST Center IPB University menyatakan, setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta mampu menguasai kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap) sebagai Junior DFI. Mereka juga diharapkan mampu memberikan training serupa kepada personil Pengawas Pangan di kabupaten/kota tempat asalnya.

Baca juga  Pemkab Rembuk Stunting, Komitmen Wujudkan Kabupaten Bogor Bebas Stunting

“Pelatihan dilaksanakan selama empat hari kerja dengan metode pembelajaran berupa penyampaian materi, mock up dan penugasan. Penugasan dimaksudkan untuk memvisualisasikan materi yang telah dipelajari. Tujuannya untuk melihat seberapa jauh kemampuan peserta agar nantinya dinyatakan lulus dan kompeten,” ujar Dosen IPB University ini.

Fasilitator/pengajar dari pelatihan ini berasal dari Pusat Pengembangan SDM POM, Direktorat Pengawasan Produksi Pangan Olahan BPOM, Direktorat Standarisasi Pangan Olahan BPOM, staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, dan peneliti di SEAFAST Center IPB University yang telah lulus pelatihan mengikuti ToT Junior District Food Inspector (DFI). [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top