BOGOR-KITA.com – Yayasan Peduli Anak Indonesia (Pena) menggelar Seminar Penggiat Anti Narkoba, Sabtu (10/12/2016) kemarin di Ruang Paseban Sri Baduga. Sekitar 50 orang peserta dari berbagai elemen seperti Dharma Wanita, Tim Penggerak PKK, guru, mahasiswa hingga artis turut dilibatkan di seminar ini. Tujuannya untuk melahirkan penggiat anti narkoba di Kota Bogor. Sekalipun itu merupakan tantangan yang cukup besar.
Ketua Yayasan Pena Erna Santoso mengatakan, dari seminar ini yayasannya mencari penggiat anti narkoba yang berani bergerak ke masyarakat. Sebagai langkah awal Yayasan Pena akan terlebih dahulu memberikan kuisioner kepada peserta untuk melihat sejauh mana inisiatif dan kepedulian untuk melakukan kegiatan mulia ini.
“Kami berharap setidaknya ada 30 persen yang berminat dan akan kami bina,” ujar Erna.
Direktorat Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Emma Suryaningtyas mengatakan dari seminar ini para peserta nantinya bisa secara mandiri melakukan sosialisasi ke masyarakat. Mereka berperan sebagai kepanjangan tangan BNN dengan bekal pengetahuan keterampilan dari materi yang sudah diberikan.
“Peran masyarakat inilah yang diharapkan bisa dibentuk di setiap daerah. Apalagi Kota Bogor sudah rawan narkoba dan harusnya ada Badan Narkotika Kota (BNK) Bogor,” katanya.
Sementara itu Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bahaya narkoba selalu mengintai. Ini salah satunya terlihat dari jumlah warga binaan di Lapas Paledang yang 80 persennya merupakan kasus narkoba. Seluk beluk narkoba yang rumit juga membuat pemberantasan narkoba tidak hanya cukup di awal ataupun di akhir saja. Harus ada gerakan masif yang luar biasa baik secara rangkulan kasih sayang ataupun diproses secara hukum.
“Orangtua harus bisa mendeteksi dan mengenal gejala-gejala pada anak yang mengkonsumsi narkoba sehingga bisa dilakukan pencegahan preventif,” pungkasnya. [] Admin
