Kab. Bogor

Berbicara di Udinus, Rektor IPB: Era Revolusi Industri 4.0 Harus Direspon dengan Growth Mindset

Prof Arif Satria saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional dengan tema "Menuju Indonesia Bangkit melalui Agromaritim 4.0," yang digelar Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021) .

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Menghadapi era sekarang ini, butuh banyak kolaborasi. Sehingga hari ini saya datang ke Udinus dalam rangka untuk saling sharing experience, saling belajar. Karena tidak ada lagi dikotomi swasta negeri. Menghadapi ketidakpastian ini, tergantung dengan siapa yang cepat, dialah yang akan jadi pemenang.

Hal ini dikemukakan Rektor IPB University, Prof Arif Satria saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional dengan tema “Menuju Indonesia Bangkit melalui Agromaritim 4.0,” yang digelar Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021) .

Prof Arif menegaskan, revolusi industri 4.0 memberikan dampak disrupsi pada beberapa sendi kehidupan, Hal tersebut, kata Prof Arif harus direspon dengan senantiasa memiliki growth mindset.

Baca juga  Luasnya Ladang Jagung: Tim KKN-T IPB di Desa Petir Membuat Silase dari Limbah Jagung untuk Domba

“Sekarang yang terpenting adalah mindset yang harus berubah. Mindset seperti motivasi dan kepercayaan diri memiliki dampak yang lebih besar terhadap prestasi akademik siswa daripada faktor lainnya. Mindset dua kali lebih berpengaruh dari pada latar belakang sosial ekonomi. Sehingga kita perlu new mindset, new attitude and behaviour, new way of doing things. Orang yang punya growth mindset akan mengatakan pada dirinya bisa, bisa, bisa,” tambahnya dalam rilis dari IPB University Selasa (20/4/2021..

Dalam kesempatan ini Rektor IPB University kemudian memaparkan teknologi-teknologi yang merupakan bagian inovasi IPB University yang berorientasi smart farming dan manajemen lingkungan 4.0.

Platform tersebut antara lain adalah Ecosystem (sistem pintar deteksi konversi lahan), Fire Risk System (Sistem Prediksi Kebakaran Hutan), Smart Seed (layanan informasi pemupukan dan irigasi untuk berbagai komoditas sayuran), Deteksi Pintar Kesehatan Tanaman Padi, Nutrigads (Teknologi Smart Fertigasi pada Budidaya Sayuran Skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah/UMKM), Precipalm (Meningkatkan efisiensi pemupukan sawit hingga 20 persen), Deteksi Pintar Kematangan Buah, Smart Integrated Pest Management (pendeteksi cepat hama tanaman), Trekfish (aplikasi untuk menelusuri jejak penangkapan ikan) dan masih banyak lagi.

Baca juga  Selamat! IPB University Raih 2 Penghargaan IKU Kemendikbudristek

“Alhamdulillah IPB University terpilih menjadi kampus terbaik nomor satu di Indonesia. Sekarang yang lebih berat adalah stay on top. Sehingga saya ajarkan kepada tim bahwa kita tidak bisa merasa hebat. Terus belajar dan berlatih dan kerja lebih keras lagi sehingga harus creating the new top. Alhamdulillah di Asia Tenggara kini kita juga menjadi yang nomor satu, di Asia kita nomor ke sepuluh. Target kita ke depan, di Asia kita bisa jadi nomor lima,” ujar Prof Arif.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Prof Arif menyebutkan hal-hal yang perlu membedakan dari lainnya. Yaitu visi yang lebih kuat, strategi yang lebih kuat dan eksekusi yang lebih kuat. “Ini adalah soal kemauan, kemudian nanti akan didukung dengan kemampuan dan kesempatan. Dengan kemauan growth mindset maka kemampuan dapat diasah dan kesempatan dapat diciptakan,” tutupnya. [] Admin

Baca juga  Rektor IPB University Teken MoU dengan Lembaga Riset Pertanian 4.0 Tiongkok 
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top