Hukum dan Politik

Atang – Annida Fokus Modernisasi Transportasi di Kota Bogor

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Bakal Calon Wali Kota Bogor dan Wakil Walikota Bogor, yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Atang Trisnanto dan Annida Allivia akan membuat konsep transportasi modern yang terintegrasi dengan kawasan megapolitan Jabodetabek.

Hal itu akan dilakukan Atang jika dirinya terpilih menjadi Wali Kota Bogor pada kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mendatang.

Atang menegaskan pentingnya transformasi transportasi di Kota Bogor agar dapat mengikuti perkembangan metropolitan di sekitarnya.

“Untuk angkot nanti, kita akan buat transportasi terpadu. Bagaimana Bogor ini konsepnya adalah megapolitan Jabodetabek, maka transportasinya akan terintegrasi dengan Jabodetabek,” ujar Atang.

Menurutnya, moda transportasi di Kota Bogor harus disesuaikan dengan jaringan transportasi Jabodetabek. Saat ini, Bogor baru memiliki layanan commuter line. Namun ia berharap di masa mendatang ada pengembangan lebih lanjut, seperti kehadiran LRT (Light Rail Transit) yang bisa terhubung dengan Kota Bogor.

Baca juga  Gerindra Rebut 12 Kursi DPRD Kabupaten Bogor, Golkar 7, PKS 7

“Kita akan minta dari BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) sampai Kota Bogor itu moda transportasi apa yang akan masuk. Hari ini baru ada commuterline, berikutnya kita tunggu apakah ada LRT atau tidak,” jelasnya.

Lebih lanjut, Atang memaparkan konsep transportasi di Bogor akan dibagi menjadi tiga wilayah, yakni wilayah pusat kota, wilayah pendukung, dan wilayah pinggiran. Dalam konsep ini, angkot akan tetap berperan penting sebagai feeder di wilayah tengah dan pinggiran.

“Angkot akan dimodernisasi, bukan dikonversi. Insya Allah, angkot akan masuk sebagai feeder di wilayah tengah dan pinggiran. Bukan konversi, tapi modernisasi,” katanya.

Modernisasi tersebut, kata Atang tidak hanya mencakup peremajaan fisik, tetapi juga peningkatan pelayanan yang nyaman bagi masyarakat.

Baca juga  Masjid Jenderal Besar Sudirman Diresmikan di Komplek Museum Peta

Ia juga menyatakan bahwa para sopir dan pemilik angkot, yang saat ini mayoritas adalah individu, tetap akan dilibatkan dalam sistem baru ini.

“Meskipun modelnya mungkin akan mirip seperti Jaklingko, kita fokus pada sistem layanannya. Transportasi ini akan dikembangkan dalam tiga koridor, yaitu pusat, tengah, dan pinggiran, sehingga dapat menghubungkan kawasan perumahan dengan area bisnis dan perkantoran,” jelasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top