President of MMSU Filipina Apresiasi Summer Course Sekolah Vokasi IPB University
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Dr Shirley C Argupis, President of Mariano Marcos State University (MMSU), Filipina mengapresiasi pelaksanaan Summer Course The 2nd Smart Agro-Industry 4.0 in the Tropical Countries yang digelar Sekolah Vokasi IPB University. Menurutnya, summer course ini bukan hanya membangun atmosfer akademik, namun juga keberlanjutan serta suasana kekeluargaan di kemudian hari.
“Kegiatan ini bukan hanya melibatkan mahasiswa MMSU saja tetapi juga keterlibatan petani secara langsung. Sehingga dampak secara langsung dapat terwujud secara nyata dalam meningkatkan sektor pertanian,” ujarnya saat menandatangani nota kesepahaman antara MMSU dengan Sekolah Vokasi IPB University beberapa waktu lalu.
Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama yang sudah pernah terjalin.
Selain penandatanganan kerjasama, pada kesempatan yang sama, Sekolah Vokasi IPB University juga mengadakan Webinar Internasional dengan topik “Implementation of Information Technology in Smart Farming for Smallholder Farmers”.
Kegiatan ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu Boy Wicaksono (Head of New Ventures and Technology Incubation XL Axiata), Nitiya Indriyana (XL Axiata Future Leaders) dan M Taufiq Fadhlullah (Local Representative Bles Dairies Indonesia).
Boy Wicaksono menjelaskan tentang “Development of Data-driven Agriculture Use Case”. Menurutnya, saat ini adalah era revolusi industri 4.0 dimana artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), AR, VR, Advanced Robotics dan 3D printing menjadi suatu hal yang umum dijumpai.
“Salah satu kehadiran XL Axiata di antaranya untuk mengembangkan dan memelihara ekosistem IoT di Indonesia. X-camp atau yang dikenal dengan rumah IoT Indonesia memberikan beberapa kontribusi mulai dari sektor market education, business incubation, co-development, lab cooperation hingga IoT Academy,” ujarnya.
Sementara itu, Nitiya Indriyana memaparkan tentang “Strategic Communication to Obtain the Project Goals in Era 4.0”. Menurutnya, saat membicarakan strategi, yang pertama dipikirkan adalah plan baru kemudian bertindak.
“Dalam Communication Strategy Framework, ada enam elemen yang diperlukan. Yaitu target audience, messaging, approach, purpose, background, dan objectives,” jelasnya.
Dan terakhir adalah M Taufiq Fadhlullah yang memaparkan tentang “Digitalized Dairy Farming” yang dilakukan oleh Bles Dairy. Bles Dairy adalah sebuah perusahaan yang bergerak di sektor susu internasional dengan pengalaman lebih dari 25 tahun. Bless Dairy memiliki kantor pusat di Friesland, Belanda. Salah satu cabangnya ada di Indonesia, sebuah peternakan sapi perah berteknologi tinggi.
Dalam mengembangkan peternakan sapi perah di Indonesia, ada beberapa peluang dan tantangan yang dihadapi. Dairy farming merupakan bisnis, sehingga pencatatan sangat penting. Seperti jumlah pakan, jumlah susu yang dihasilkan. Oleh karena itu, salah satu inovasinya adalah menggunakan farm automation yang terdiri dari sensor, pemerah susu otomatis, gerbang penyortiran. Selain itu, Bless Dairy juga menggunakan teknologi untuk mengecek tingkat kelembaban tanah yang kemudian akan berpengaruh terhadap rumput sebagai pakan dari sapi perah,” jelasnya. [] Hari