6 Bulan Belum Kerja, Lulusan IPB Diberikan Pendampingan Khusus
BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Mana lebih berat, mulai masuk kuliah atau setelah lulus kuliah?
“Awalnya kita pasti beranggapan bahwa masuk kuliah merupakan suatu hal yang berat. Itu salah, justru setelah lulus kuliahlah yang berat,” kata Handian Purwawangsa, SHut, MSi, Asisten Direktur (Asdir) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan, Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (DitmawaPK) IPB University dalam acara studium generale pra wisuda, Selasa (8/12/2020).
Terlebih saat ini merupakan masa pandemi di mana tantangan dan permasalahan yang dihadapi semakin berat. Meski demikian, pasti ada peluang. Peluang harus dimanfaatkan dengan berbagai kemampuan yang sudah diperoleh di kampus.
“Untuk itu, sebelum mahasiswa resmi diwisuda, kami gelar kegiatan yang berisi tentang sharing pengalaman, membuka wawasan dari narasumber (alumni sukses) yang memiliki pengalaman cukup luas baik di dalam dan luar negeri,” kata Handian dalam rilis dari IPB University, Kamis (10/12/2020).
Selain itu, lulusan juga dibekali ilmu untuk mempersiapkan karir. Tim Carrier Development Affair (CDA) – DitmawaPK akan memperkuat kemampuan lulusan terkait teknis menghadapi interview, membuat Curriculum Vitae (CV) dan berbagai kemampuan tambahan.
“Kami juga ada program baru yaitu program enrichment khusus untuk para lulusan yang enam bulan belum kerja. Bagi lulusan yang enam bulan setelah lulus tapi belum berkarir, biasanya memiliki masalah tertentu. Seperti gagal pada saat wawancara dan sebagainya. Sehingga kami ada treatment khusus. Saya harap para lulusan bisa menjadi member CDA untuk meningkatkan kapasitas dalam upaya menjawab tantangan yang jauh lebih berat,” ucapnya.
Dalam studium generale kali ini, dihadirkan alumnus sukses yang kini menjadi dosen di Universitas Pembangunan Jaya. Ia adalah Maya Rahma, SPt, MSc.
Awal karirnya, Maya menjadi reporter di TV One. Menurutnya menjadi seorang reporter sangat menantang dan menyenangkan.
Menjadi seorang reporter baginya membuka mata tentang dunia. Ia banyak bertemu beragam manusia, dari orang biasa yang tidak berpunya hingga orang yang kaya raya.
“Pekerjaan ini membuat saya dapat berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia. Saya juga seringkali berkesempatan ke luar negeri melalui event internasional,” ujarnya.
Untuk mengembangkan karirnya, Rahma berkesempatan kuliah dengan beasiswa di United Kingdom dan kemudian memutuskan memilih karir menjadi seorang dosen di Universitas Pembangunan Jaya. [] Admin