Kota Bogor

Berjasa Perang Lawan TBC, PR Konsorsium Penabulu STPI Berikan Penghargaan Kepada Fasyankes dan Kader Terbaik

BOGOR-KITA.com, BOGOR – PR Konsorsium Penabulu Stop TB Partnership Indonesia (STPI) Implemen Unit (IU) Kota Bogor memberikan penghargaan kepada Fasyankes Terbaik dan Kader Terbaik di Kota Bogor.

Penghargaan itu diberikan kepada tujuh rumah sakit dan dua puskesmas yang berada di wilayah Kota Bogor atas dedikasinya membantu PR Konsorsium Penabulu (STIP) dalam menanggulangi TBC.

Manager Jawa Barat Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI, Bambang Eko Budiyanto, mengatakan pentingnya apresiasi terhadap layanan kesehatan yang telah menjalankan program TBC selama tiga tahun.

“Peran utama dalam eliminasi TBC terletak pada kader-kader yang ada di rumah sakit dan puskesmas, yang berjuang keras untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit ini. Meskipun tantangan masih ada, terdapat tanda-tanda positif dalam penemuan kasus dan tingkat kesembuhan,” ucap Eko saat dutemui di ruang serbaguna DPRD Kota Bogor, Kamis (5/10/2023).

Sementara Staff Program Eliminasi TBC dari NGO, STPI Pena Bulu Sarah Anggiani menjelaskan, kegiatan ini untuk mendukung pendekatan District-Based Public-Private Mix (DPPM), di mana PR Konsorsium Penabulu STPI ikut serta mengambil peran dalam memperkuat jejaring layanan TBC serta pendampingan pasien berbasis komunitas.

Baca juga  Minta Dana ke DPRD, Kepala Disbudpar Jadi Bahan Tertawaan

“Kegiatan hari ini pertemuan dengan jejaring Distrik Public Private Mix (DPPM) yaitu pertemuan antara swasta dengan pemerintah,” kata Sarah.

Sarah menerangkan, rumah sakit dan puskesmas yang diundang adalah yang dinilai memiliki koordinasi yang baik sehingga mereka layak mendapatkan penghargaan.

Rumah sakit yang mendapatkan penghargaan yakni RSUD Kota Bogor, RS Melania, RS Marzuki Mahdi, RS PMI, RS Medika Darmaga, RS Azra, dan terakhir RS UMMI.

“Mereka koordinasinya terbaik versi kami, untuk pelacakan pasien mangkir atau pasien putus berobat. Jadi ada pasien yang putus berobat, kami lacak melalui kader dan data dari rumah sakti,” ujarnya.

Menurutnya, dari 25 puskesmas yang ada di Kota Bogor, dua diantaranya dinilai terbaik yakni Sindang Barang, Kecamatan Bogor Barat, dan Puskesmas Bogor Selatan.

“Sindang Barang itu salah satu kantong TB, dengan temuan kasus positif terbanyak. Kalau untuk investigasi kontak atau pelacakan kasus di keluarga ada positif atau tidak kami berikan apresiasi kepada Puskesmas Bogor Selatan, baik kader maupun petugasnya puskesmas,” paparnya.

Baca juga  Bogor Mengaji Membimbing Warga Bisa Baca Al-Quran

Ia menuturkan PR Konsorsium Penabulu STPI IU Kota Bogor memiliki strategi upaya meningkatkan peran OMS dan komunitas terdampak TBC dalam memengaruhi Pemerintah Daerah dalam mengeliminasi TBC melalui pendekatan multi-sektor.

Salah satunya adalah mendorong keterlibatan peran Legislatif dan Eksekutif di daerah. Keterlibatan ini penting untuk mendorong munculnya kebijakan dan dukungan pemangku kepentingan dalam eliminasi TBC di daerah.

“Salah satu komponen pemersatu pemerintah daerah dalam menanggulangi TBC adalah adanya indikator SPM kesehatan yang mencantumkan isu TBC,” katanya.

Ia mengatakan PR Konsorsium Penabulu STPI, sudah berjalan pada periode 2021-2023. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pertemuan komunitas dan pemangku kepentingan jejaring DPPM, untuk memberikan penghargaan kepada Fasyankes terbaik dan kader terbaik di Kota Bogor.

“Sebenarnya tujuan kami ingin mensinergikan kembali antara DPPM, bahwa kami sama-sama di bawah Dinkes Kota Bogor, dan ada 21 RS yang bekerjasama dengan Pena Bulu, dan 25 Puskesmas,” ujarnya.

Baca juga  Miris Kondisi Persikabo 1973, Sampai Suporter Donasi Pemain

Saat ini, kata Sarah akan ada program baru yakni pelacakan dari kader, untuk mendapat dukungan dari Puskesmas melalui aplikasi Si Geulis.

“Mulai berjalan bulan ini. Nanti kader melacak menggunakan aplikasi di smartphone. Saat ini baru ada satu kelurahan satu kader, kedepan ditargetkan ada 1 RW satu Kader,” ungkapnya.

“Jadi RW siaga TBC, targetnya 700-an. Saat ini baru 55 kader dan Oktober baru 25 kader. Pelacakan itu, apabila satu rumah ada yang positif, keluarganya di tracking sama dengan Covid-19 lalu,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sarah menjelaskan saat ini pihaknya terus melakukan upaya eliminasi TBC di Kota Bogor.

“TBC itu bisa disembuhkan, bukan penyakit keturunan. Kalau pengobatan tuntas baik 6 sampai 9 bulan, bisa disembuhkan. Temuan kasus positif versi Pena Bulu sudah ada 912 orang. Itu pasien yang melakukan pengobatan diluar itu masih banyak,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top