BOGOR-KITA.com – Pendidikan yang berhasil adalah mampu menjadikan anak beriman, memiliki akhlak mulia, cerdas dan bertanggungjawab serta memiliki karakter. Demikian disampaikan Sekdisdik Kota Bogor Fakhrudin dalam lokakarya yang dilaksanakan USAID di Hotel Amaris Kota Bogor, Jumat (19/2/2016).
Untuk mendukung hal tersebut harus didukung oleh tenaga pendidik dengan bekal yang didapat melalui pelatihan-pelatihan yang efektif dan efisien. Koordinator USAID Jawa Barat Erna Irnawati menyampaikan rasa apresiasi atas langkah yang diambil Dinas Pendidikan Kota Bogor karena telah menyediakan anggaran untuk pelatihan para guru agar lebih mengembangkan skillnya dan keprofesiannya secara berkelanjutan.
Menurut Erna, keberhasilan yang diraih para 49% ditentukan oleh siswa itu sendiri, 30 % oleh guru, orang tua, temen dan sekolah masing-masing 7%. “Guru adalah roda dunia pendidikan. Jika guru tidak siap dengan perkembangan ilmu dan teknologi akan mempengaruhi hasil akhir yang diraih siswa,” terangnya.
Berdasarkan UU No.14/2005. Guru sebagai tenaga profesiaonal harus senantiasa mengembangkan keprofesionalannya secara berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, professional, sosial dan kepribadian. Kenapa dikembangkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi itu berkembang, keterampilan itu perlu diasah, sikap perlu dibiasakan. Dengan begitu dapat menghadirkan suasana dalam mendidik. Hampir semua wilayah di Indonesia, daerah memiliki kegiatan pelatihan. Tapi belum direncanakan pelatihan sesuai informasi/analisis, tidak efisien, tidak terkoordinasi antar pihak terkait, tidak menggunakan prinsip PAKEM/CTL.
Seharusnya ada kolaboratif oleh banyak pihak yang akan berpartisipasi dalam dan memfasilitasi program termasuk guru. Berbasis analisis kebutuhan pelatihan guru, kebutuhan sistem pendidikan, sesuai rencana strategis yg tertuang dalam kebijakan dan kurikulum sekolah yg berlaku serta sesuai kemampuan pendanaan. “Bahkan disalah satu wilayah di Indonesia mengharuskan tunjangan sertifikasi yang didapat guru utk disisihkan sebesar 5% untuk membiayai pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan pendidikannya,” kata Ernawati
Dalam setiap pelatihan, guru difokuskan lebih kepada praktik dibanding teori agar lebih efektif dan efisien. “Ketika kembali ke sekolah para guru tinggal mengaplikasikan teori, praktek dan ilmu kepelatihan yang didapat sehingga tahu apa yang akan dilakukan saat mengajar.” ujar Ernawati.
Adapun tujuan dari setiap pelatihan yang di selenggarakan USAID adalah memberikan kesempatan bagi para guru sekolah tingkat dasar dalam mengembangkan dan meningkatkan keprofesiannya secara berkelanjutan sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Sehingga dengan pengembangan yang baik akan menghasilkan publikasi yang baik dan karya ilmiah baik pula. [] Admin