BOGOR-KITA.com – Kecanggihan teknologi informasi saat ini memberikan dampak sosial negatif yang tinggi. Dampak tersebut diakibatkan oleh beragam aplikasi dan konten tertentu yang pastinya harus diperangi dengan kreatifitas dan teknologi digital yang positif.
Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menegaskan hal tersebut saat membuka sekaligus memberikan arahan pada acara DILo Festival 2017, “Local Digital Preneur for National Competitiveness” di aula Witel Telkom Lantai 7, Plaza Telkom Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jumat (18/8/2017).
Apalagi, katanya, dalam kurun waktu lima tahun terakhir bahwa era digitalisasi ini perkembangannya sangat pesat dan ini merambah tidak saja pemerintahan namun juga para pemangku kepentingan lainnya yang mulai mengaplikasikan teknologi informasi.
“Semua kota-kota di Indonesia dan bahkan di dunia kini berlomba-lomba untuk membranding wilayahnya menjadi Smart City, tidak terkecuali Kota Bogor. Kota Bogor sendiri kita coba arahkan kepada tiga pilot project. Yaitu smart city, heritage city, dan green city,” papar Usmar.
Konsep smart city itu, lanjutnya, jauh lebih mengena dan efektif dalam menjalankan program-program di pemerintahan. “Sekali lagi, tidak ada satu pun kegiatan-kegiatan yang tidak bersentuhan dengan teknologi informasi,” ujarnya. []Admin
