Kota Bogor

Tidak Percaya Plt Kepsek At-Taufiq, Orang Tua Murid dan Guru Datangi Kantor Disdik

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Orang tua murid dan guru Yayasan At-Taufiq Bogor (Yatib) mendatangai Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor pada Rabu (12/1/2022) lalu.

Kedatangan orang tua murid dan guru Yatib ini untuk menindaklanjuti surat yang dilayangkan oleh mereka tidak ditanggapi oleh Kepala Dinas dan juga Plt Kepala SMPIT At-Taufiq.

“Akhirnya kami melakukan aksi di kantor disdik untuk menyampaikan kekesalan kami terhadap Plt kepala SMP yang dianggap tidak netral. Kemudian kami juga menyatakan Mosi Tidak Percaya kepada Plt tersebut, hingga meminta kepada Kadisdik untuk diganti,” ucap Edwin, Perwakilan Orang Tua Murid Bersatu, Jumat (14/2/2022).

Selain itu, mewakili guru At-Taufiq, Irma juga menanggapi perihal pernyataan kadisdik soal dapodik. Menurutnya, terkait data dapodik siswa, pihaknya selaku pengelola memiliki data yang diperlukan untuk update di dapodik, namun Plt Kepala SMP tidak pernah berkoordinasi untuk hal tersebut. Apalagi, Ia menyayangkan ketidakhadiran Kadisdik yang mengundang untuk rapat.

Baca juga  Belum Lengkapi Perizinan, Satpol PP Layangkan SP1 Kepada Mie Gacoan Pahlawan

“Waktu itu pak kadis mengundang kami untuk rapat, tapi beliau tidak hadir dan kemudian rapat dipimpin Plt Kepala SMP At-Taufiq Ahmad Furqon,” kata Irma.

Dia juga membeberkan perihal walk out yang dilakukan oleh guru-guru At-Taufiq. Menurutnya, walk out itu dilakukan karena Plt seolah mengarahkan untuk menerima SK YAAB (Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bogor).

“Perihal walk out yang dilakukan guru itu karena dalam forum tersebut guru dihadapkan pada surat pernyataan yang diminta untuk memilih menerima SK YAAB atau tidak, sementara dalam undangan tertulis agenda rapat Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar,” bebernya.

Sementara itu, Perwakilan Yatib Ustadz Syarif Ahmad mengungkapkan, dari awal baik yayasan maupun orang tua siswa meminta untuk tidak ada perubahan guru, tetap guru lama baik dari pihak At Taufiq maupun Al Irsyad.

Baca juga  Kecamatan Bogor Utara Prioritaskan Tiga Pembangunan

“Artinya tidak ada penambahan guru baru. Guru-guru yang mengajar tetap yang ada sebelum terjadi konflik,” ujarnya.

Mengenai rekening penampung SPP, kata Syarif, selama ini orang tua mempercayakan pengelolaan kepada At Taufiq.

“Jika akan dibuka rekening penampung dari BSI, kami bersedia dengan spesimen bersama termasuk dari pihak disdik sebagai pengawas,” katanya.

Bahkan, jika akan dibuka rekening baru sekalipun, pihaknya siap dengan dasar kesepakatan kedua belah pihak yayasan.

“Kepada Plt SMP, kami sudah mengirimkan mosi tidak percaya, di mana suratnya kami tujukan kepada walikota. Sampai saat ini kami masih menunggu respon beliau,” ucapnya.

Adanya ketidaknetralan yang dilakukan Plt kepala SMP itu pun dikeluhkan dewan guru karena tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak merespon saran dan pendapat guru. “Untuk itulah, kami tidak berkenan yang bersangkutan memasuki area sekolah,” tegasnya.

Baca juga  Bima Arya Jelaskan Kendala Sulitnya Urban Planner Bantu Menata Kota

Terpisah, menanggapi hal itu, Kadisdik Kota Bogor Hanafi mengatakan, dirinya tidak mengundang orang tua murid untuk datang dalam mediasi antara manajemen kedua belah pihak yang berkonflik.

Selain itu, Hanafi juga mempertanyakan surat izin aksi yang dilakukan orang tua murid, dimana aksi tersebut seperti demontrasi lantaran banyak orang tua dan guru berbondong-bondong sambil membawa poster bertuliskan ‘Mosi Tidak Percaya’ dan lain sebagainya.

“Saya tidak mengundang mereka kesini. Kita undang ini kedua belah pihak, tidak mengundang orang tua murid. Tapi kok kenapa datang, bawa poster, demo? Ada izinnya ? Saya tanya ada izinnya atau tidak? Tidak ada,” ucap Hanafi.

Diberitakan sebelumnya, terjadi polemik di dalam Yayasan At Taufiq sehingga membuat Pemkot Bogor mengambil alihnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top