BOGOR-KITA.com, KEMANG – Meski harus melewati jalur ekstrem dengan menyusuri daerah perbukitan hutan yang mengalami banyak keretakan tanah, jalan satu arah yang sempit dengan jurang di sisi kiri dan kanan, namun tidak menyurutkan Tim Rescue Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dalam.memberikan pertolongan kepada korban bencana alam di Kabupaten Bogor.
Adhe Indra Saputra, Koordinator Tim Rescue DMC Dompet Dhuafa untuk Banjir dan Longsor Bogor mengungkapkan, sejak hari Minggu lalu tim DMC DD sudah mulai menembus daerah terisolir di kawasan perbukitan. “Tim memang harus ekstra waspada. Kalau hujan, tim urung melanjutkan perjalanan sebab kontur tanah yang sudah retak harus terus diwaspadai. Bahkan warga setempat di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, menyebut zona ini berada di level siaga 1,” ungkap pria yang akrab disapa Adhe ini.
Sementara Muhamad Faisal seorang personil DMC DD menjelaskan, sebelumnya pada hari Selasa (21/1/2020) Tim medis DMC DD telah merujuk Idris (80) yang berada di pos pengungsian Kampung Ranca Bakti, Kecamatan Nanggung untuk dibawa ke RSUD Leuwiliang. Dia menuturkan, pasien sudah mengalami sesak nafas selama satu tahun dan semakin memburuk kondisinya seminggu belakangan di pos pengungsian. “Sebelumnya tim DMC DD bersama dokter dari Puskesmas terlebih dulu membawa pasien lansia tersebut ke puskemas. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, pihak puskesmas mengeluarkan rujukan ke RSUD untuk perawatan lebih intensif dan lebih lanjut,” tuturnya.
Masih kata Faisal, proses evakuasi pasien lansia cukup berat karena letak pos pengungsian yang cukup jauh di dalam hutan. Tim medis beserta warga, sambungnya, harus menandu pasien dengan berjalan kaki dengan jarak waktu tempuh selama setengah jam. “Lumayan sulit aksesnya. Alhamdulillah sampai di jalur utama. Selanjutnya pasien dirujuk menggunakan mobil ambulans Emergency Medical Rescue (EMR) milik DMC Dompet Dhuafa ke RSUD Leuwiliang.” tutup Faisal. [] Admin