Puluhan Pengemudi Angkot Trayek 12 Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Sebanyak 90 pengemudi angkutan kota (angkot) kelompok kerja sub unit (KKSU) 12 jurusan Cimanggu – Pasar Anyar menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.
Para pengemudi angkot yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan ini mengikuti program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
Kepala Bidang Kepesertaan Khusus pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bogor Kota, Pandu Aria menyampaikan pihaknya bekerjasama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor mengenai program BPJS Ketenagakerjaan.
“Alhamdulillah sopir angkot yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 1.024 orang,” ucap Pandu usai melakukan sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan bersama pengemudi angkot trayek 12 di Cimanggu Barata, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (20/7/2022).
Saat ini, kata Pandu hampir seluruh sopir angkot di Kota Bogor sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dan ini akan terus berlanjut akan diikuti oleh beberapa trayek angkot di Kota Bogor.
Terkait iuran, lanjut Pandu untuk program kecelakaan dan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan ini setiap bulannya para sopir angkot cukup membayar sebesar Rp16.800.
“Iurannya hanya Rp16.800 dan pembayarannya bisa melalui mini market atau kepada koordinator di setiap trayek. Karena sopir angkot ini ada koordinator untuk mengkolek iuran perbulannya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan BPJS Ketenagakerjaan merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah untuk melindungi warga negara dari kecelakaan kerja dan kematian termasuk para sopir angkot.
“Karena BPJS Ketenagakerjaan adalah jaminan sosial kepanjangan tangan dari pemerintah untuk melindungi warga negara dari kecelakaan kerja dan kematian. Kita juga mengurangi kemiskinan-kemiskinan baru di masyarakat,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Bogor Kota, Mias Muchtar mengatakan bahwa ini merupakan bukti bahwa negara hadir kepada para warga negaranya dalam bentuk perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Setiap pekerja memiliki risiko dalam setiap pekerjaannya, tidak terkecuali para Pengemudi Angkot yang risiko pekerjaannya tinggi, seperti kecelakaan lalu lintas yang marak terjadi.
”Semoga melalui pertemuan ini, ke depannya setiap pengemudi angkot, khususnya di wilayah Kota Bogor menyadari bahwa pentingnya setiap tenaga kerja dapat terlindungi secara menyeluruh oleh program BPJS Ketenagakerjaan, tutup Mias.
Sebagai informasi, bagi peserta program ini akan mendapat santunan kematian sebesar Rp42 juta dan apabila terjadi kecelakaan kerja maka biayanya akan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan.
Sementara itu, Ketua Organda Kota Bogor, Mochamad Ishak mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah mengcover pengemudi angkot untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Dengan demikian, kata Ishak jika terjadi kecelakaan pada pengemudi angkot bisa mendapat jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan.
“Selama ini kan kalau ada yang meninggal paling hanya bantuan dari teman-teman sopir, tapi kalau dengan jaminan ketenagakerjaan mereka bisa dapat santunan dari Rp42 juta sampai Rp48 juta. Ini kan sangat membantu para pengemudi,” kata Ishak.
Ia berharap program seperti ini dapat terus berlanjut, sebab antusias pengemudi angkot mengikuti program ini sangat bagus.
Bahkan sampai saat ini pengemudi angkot di Kota Bogor yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sudah mencapai seribu orang lebih. Dari 23 trayek di Kota Bogor hampir semua mengikuti program ini.
“Saya lihat dalam beberapa bulan ini yang ikut menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sebanyak seribu lebih, berarti antusias para pengemudi bagus, dengan cara mencicil iurannya kan tidak memberatkan pengemudi,” pungkasnya. [] Ricky
